Tabulampot Solusi Tanam Buah di Perkotaan

:


Oleh MC KOTA SOLOK, Jumat, 12 April 2019 | 09:37 WIB - Redaktur: Kusnadi - 3K


Solok, InfoPublik - Budidaya tanaman buah selama ini identik dengan kebutuhan lahan yang luas, sehingga lokasi dengan lahan terbatas seperti area permukiman atau kawasan terbangun lain dinilai tidak cocok untuk budidaya tanaman buah.

Namun hal ini bukan berarti pengembangan tanaman buah pada area terbangun sesuatu yang mustahil untuk dilakukan. Dengan pemilihan varietas yang tepat dan metoda budidaya tertentu tanaman buah masih mungkin untuk dikembangkan pada lahan terbatas.

Salah satu metoda yang dapat digunakan adalah Tabulampot (Tanaman Buah di Dalam Pot).

Untuk kawasan perkotaan dengan lahan terbatas budidaya tabulampot diharapkan dapat menjadi salah satu cara untuk memaksimalkan pemanfaatan lahan.

Manfaat yang dapat diperoleh tidak hanya sebatas pemenuhan kebutuhan buah untuk rumah tangga namun jika dikelola secara tepat dapat memberikan manfaat ekonomi dan memenuhi kebutuhan pasar akan buah-buahan serta sekaligus mendukung peningkatan daya saing buah lokal di tengah serbuan buah impor.

Dalam rangka memasyarakatkan Teknologi Budidaya Tabulampot maka Dinas Pertanian Kota Solok mengadakan Pelatihan Teknologi Budidaya Tabulampot dengan menghadirkan narasumber Ir. Irwan Muas, MP dari Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika (Balitbu Tropika) Kementerian Pertanian di Aripan Kabupaten Solok.

Peserta Pelatihan kali ini terdiri dari perwakilan berbagai Kelompok Tani di Kota Solok sebanyak 25 orang, yang terdiri 15 orang dari Kecamatan Lubuk Sikarah dan 10 orang dari Kecamatan Tanjung Harapan.

Pelatihan diadakan di Aula Dinas Pertanian Kota Solok, Rabu (10/4/2019). Acara dibuka oleh Kepala Bidang Penyuluhan, Ir. Hj. Zeldi Efiza didampingi oleh Kasi Penerapan Teknologi Fathoni Abdillah, S.Pt, M.Eng, beserta jajaran di Bidang Penyuluhan.

Kepala Bidang Penyuluhan dalam sambutan pembukaan menyampaikan bahwa teknologi tabulampot merupakan jalan keluar dalam pemenuhan ketersediaan buah yang terjamin keamanannya dan murah didapatkan.

Selama ini, Indonesia khususnya Kota Solok dibanjiri oleh buah impor yang dipertanyakan keamanan pangannya.

Narasumber yang merupakan peneliti madya pada instansi pusat tersebut dalam materinya memberikan penjelasan tentang pengertian budidaya tabulampot, metoda budidaya mulai dari tahap pemilihan bibit tanaman, penaman, pemerliharaan, pengendalian hama penyakit, hingga tahapan panen.

Disamping itu narasumber juga menekankan pentingnya perbaikan teknik budidaya tanaman buah lokal agar kualitas buah yang dihasilkan mampu bersaing dengan buah impor.

“Banyak petani tabulampot salah dalam aplikasi di Lapangan, terutama dalam pengaturan pencampuran media tanam," ungkap narasumber.

"Sebelum media tanah dan pupuk kandang dimasukkan dalam pot, seharusnya dipastikan pot tersebut berlubang agar air tidak tergenang dalam pot. Berikan lapisan pecahan batu bata atau pecahan genteng, kemudian dilapisi dengan ijuk atau sabut kelapa, baru media tanam yang merupakan campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1 dimasukkan,” papar pria yang mempunyai spesialisasi di Tabulampot ini.

Setelah pemaparan materi dilanjutkan dengan diskusi yang langsung dipandu oleh narasumber seputar berbagai persoalan yang ditemui dalam budidaya tabulampot. (MC Kota Solok/Stv)