Jam Tangan Unik Berbahan Kayu dari Pengrajin Asal Jembrana

:


Oleh MC PROV BALI, Selasa, 2 April 2019 | 10:00 WIB - Redaktur: Kusnadi - 6K


Jika pada umumnya jam tangan terbuat dari bahan logam atau plastik, lain halnya dengan jam buatan Edit Andi Pratama (30). Pemuda asal Medewi, Kecamatan Pekutatan, Jembrana, membuat kerajinan jam tangan dari bahan kayu. Edit membuat jam tangan unik itu di rumahnya di Desa Medewi, Kecamatan Pekutatan, Jembrana. Pembuatannya dibantu oleh ayahnya dan 1 orang pegawai.

Tertarik membuat jam tangan dari bahan kayu berawal dari google. Awal mula memulai usaha kerajinan ini, kesulitan yang dialami yakni pemilihan bahan utamanya, kayu. Akhirnya, Edit dan ayahnya memantapkan hanya menggunakan dua jenis kayu ,seperti Sonokeling yang memiliki pori halus dan serat yang eksotik. Serta Kayu Maple, kayu jenis ini selalu digunakan sebagai bahan pembuatan alat musik gitar dikarenakan seratnya lebih halus dibandingkan serat sonokeling dan pori-porinya lebih halus.

Bahan Kayu Maple ini berasal dari Negara Kanada. Digunakan kayu jenis ini karena keduanya lebih mudah dibentuk. Pernah dicoba menggunakan kayu jati tidak berhasil, karena karakter kayu jati yang kaku dan mudah retak.

Usaha kerajinan yang ditekuni ini, bukan tanpa hambatan. Enam bulan pertama merintis usaha ini, dia mengaku kerap mengalami kegagalan. “Saat itu, paling sulit membuat ukiran angka pada kerangka jam di bagian dalam jam, selalu miring beberapa millimeter,” ujar Edit.

Proses pembuatan kerajinan ini cukup rumit, walaupun sudah menggunakan peralatan yang modern. Berikut ini adalah proses pembuatann jam tangan berbahan kayu, Lempengan kayu jenis Sonokeling dihaluskan kemudian dibentuk sesuai pola jam tangan menggunakan alat pemotong elektrik. Pada bagian depan dan penutup jam dilekatkan dengan lem khusus dan dipress secara manual. Baru kemudian kaca pelindung dan mesin dipasangan pada jam tersebut. Dilanjutkan dengan pewarnaan, namun agar terlihat menarik, angka-angka penanda waktu diukir. Proses akhir, jam tangan dirangkai dengan gelang dari bahan kayu.

Meski tergolong produk handmade atau buatan sendiri yang beri merk rocke handy craft, tetapi harga yang dipatok cukup terjangkau dengan harga jual berkisaran Rp350-430 ribu/buah serta pemasarannya sudah sampai keluar Bali.

“Pembelian secara langsung lumayan sedikit, bahkan lebih banyak diorder online. Kita biasanya melayani pembelian langsung jika barang tersedia. Tapi, jika barang tidak ada, kita melayani pre order,” ucap Edit saat diwawancarai.

Kerajinan milik Edit beserta ayahnya, juga melayani pemesanan produk kerajinan seperti pembuatan nomor meja, nampan, dan lainnya yang berbahan utama kayu, biasanya konsumen dari pihak hotel dan restaurant. (IP Prov Bali)