Hand Pan, Alat Musik Unik Dari Bangli

:


Oleh MC PROV BALI, Selasa, 2 April 2019 | 10:05 WIB - Redaktur: Kusnadi - 9K


Bangli, InfoPublik - Perkembangan dunia musik yang semakin pesat saat ini memunculkan beragam alat musik unik dengan bermacam bentuk dan bunyi, salah satunya alat musik Hand Pan. Hand Pan atau juga dikenal dengan Hang drum merupakan alat musik tabuh yang diciptakan oleh dua orang asal Swiss, yaitu Felix Rohner dan Sabina Scharer. Alat musik ini berbentuk mirip seperti piringan UFO dengan bunyi yang sangat unik karena bisa menyerupai bunyi gong, lonceng, dan gamelan.

Cara memainkannya terlihat sederhana, namun Hand Pan memiliki bagian-bagiannya yang tidak bisa sembarang dimainkan. Setiap bagian memiliki fungsi-fungsinya dengan bunyi-bunyian yang dihasilkan. Di Indonesia alat musik Hand Pan terbilang tidak terlalu popular sehingga tidak semua orang mengenal alat musik ini. Begitu juga dengan seorang seniman bernama Ketut Suda.

Awalnya, pria berumur 45 tahun ini mengenal alat musik Hand Pan melalui seorang teman yang berasal dari New York. Dari sana Ketut Suda mulai belajar cara memainkan alat musik ini sebelum akhirnya belajar untuk membuat sendiri alat musik Hand Pan pada tahun 2008. “Pada tahun 2008 belum banyak yang mengenal alat musik Hand Pan. Saya yang pertama membuat alat musik ini di Asia,” ungkapnya, belum lama ini.

Bali Still Pan begitu ia menamakan usaha kerajinannya yang beralamat di Banjar Manik, Kecamatan Susut Kabupaten Bangli. Untuk membuat sebuah alat musik Hand Pan, suami dari Ni Nengah Suartini ini dibantu 5 orang pekerja. Menyelesaikan 1 buah Hand Pan dibutuhkan waktu 1 minggu dengan dikerjakan oleh 3 orang pekerja. Proses pembuatannya menggunakan alat-alat sederhana yakni dengan memukul plat besi dengan palu hingga berbentuk pola yang diinginkan dan menghasilkan suara yang sesuai.

Selain memanfaatkan kepekaan indra pendengarannya, Ketut Suda juga menggunakan alat bantu pengukur nada untuk menghasilkan suara dengan nada yang sesuai. Lebih jauh ketut suda menjelaskan bahan yang digunakan untuk membuat alat musik Hand Pan bisa berupa plat besi ataupun drum bekas.

Seiring perkembangan zaman, semakin hari semakin banyak orang yang mengenal alat musik Hand Pan. Dengan demikian semakin banyak pula para pengrajin yang melirik pangsa pasar pembuatan Hand Pan. Tidak bisa dihindari persaingan pasti akan terjadi antar pengrajin. Namun Ketut Suda tidak pernah khawatir akan hal itu karena dia menjamin kualitas Hand Pan buatannya bisa unggul dari produk lain. Disamping itu Bali Still Pan sudah memiliki target pasarnya sendiri. Untuk pemasaran produknya lebih banyak di ekspor ke Amerika, Prancis dan Jerman. Di pasar lokal produknya dijual di daerah pariwisata seperti Ubud Gianyar. (IP ProvBali)