Dasawisma Desa Kampung Apar Kecamatan Pariaman Selatan Bangkit

:


Oleh MC KOTA PARIAMAN, Selasa, 19 Maret 2019 | 08:23 WIB - Redaktur: Tobari - 931


Pariaman, InfoPublik - Aloe Vera atau yang lebih dikenal sebagai Lidah Buaya merupakan salah satu tanaman hias yang banyak kita jumpai di manapun di Kota Pariaman ini.

Tanaman ini selain digunakan sebagai tanaman hias juga mempunyai banyak khasiat untuk kesehatan diantaranya sebagai obat penyakit maag, obat kecantikan, dan juga sebagai minuman segar.

Di Kota Pariaman khususnya di Desa Kampung Apar Kecamatan Pariaman Selatan, lidah buaya ini sudah dibudi-dayakan di rumah masing-masing kelompok Dasa wisma dan setelah besar nantinya diolah menjadi minuman yang menyehatkan seperti olahan Nata de Coco Lidah Buaya.

Olahan minuman segar nata de coco lidah buaya ini tercetus dari salah seorang Ketua Dasa wisma  Mawar I Desa Kp. Apar Rasniwati, atau yang lebih dikenal dengan panggilan Cimi seorang ibu rumah tangga dan juga menjabat sebagai Sekretaris PKK di Desanya.

“Awalnya diakhir tahun 2017 sebelum mengolah lidah buaya ini menjadi Nata de Coco, saya mengkonsumsinya sebagai obat dari penyakit maag yang saya derita kala itu. Dan Alhamdulillah setelah meminumnya sakit maag saya hilang dan tidak pernah kambuh lagi sampai sekarang,” katanya dalam wawancara yang dilakukan, Senin (18/3).

“Dari situ tercetuslah ide dari saya untuk menjadikan lidah buaya sebagai nata de coco, karena lidah buaya itu kaya akan vitamin, mineral, dan juga mempunyai serat yang tinggi. Saya mulai mencari resep atau cara mengolahnya dari berbagai buku, media elektronik, dan juga berbagai pelatihan, setelah berhasil baru saya kembangkan di sembilan kelompok Dasa wisma yang ada di Desa Kp Apar,” jelasnya.

Ia juga mengatakan untuk pembibitan lidah buaya itu sendiri sudah dibantu oleh Dinas Pertanian saat itu dan Mulyadi selaku Kepala UPT dari Dinas Pertanian Kota Pariaman juga berjanji akan membantu untuk mengurus label halal dari MUI, Kesehatan dari Dinas Kesehatan.

Juga PIRTnya, sehingga produk nata de coco olahan dari Dasa Wisma Desa Kampung Apar ini bisa mempunyai nilai jual yang bagus dan juga bisa menjadi produk andalan di Desa Kampung Apar.

“Untuk cara pengolahannya sendiri diproses dengan cara yang higienis dengan menggunakan gula murni dan tidak menggunakan pemanis buatan apalagi pengawet, sehingga olahan dari lidah buaya ini bebas kolestrol dan baik untuk kesehatan dan untuk biaya pengolahannya di gunakan biaya dari dana PKK yang ada,” katanya.

Untuk Kota Pariaman sendiri olehan nata de coco Dasawisma Kampung Apar banyak sedikitnya sudah dikenal oleh masyarakat , selain dipromosikan lewat media sosial juga sering mengikuti bazaar atau pameran yang diadakan oleh Pemerintah Kota Pariaman.

Produk hasil inovasi dari dasawisma Kampung Apar ini juga mendapatkan dukungan dari Wali Kota Pariaman, Dinas Pertanian, khususnyan Kepala Desa dan masyarakat Desa Kampung Apar.

Di Tingkat Provinsi Sumatera Barat Dasa Wisma Desa Kampung Apar Tahun 2018 pernah meraih juara I di Lomba Ketua Dasa Wisma berprestasi selain lomba-lomba lainnya yang pernah diikuti.

Harapan Cimi ke depannya semoga pengurusan label yang di janjikan oleh Kepala UPT Dinas Pertanian Kota Pariaman bisa terealisasi secepatnya , dan produk nata de coco ini semakin dikenal oleh masyarakat luas bukan hanya di Sumatera Barat tetapi juga diluar Sumatera Barat.

Juga petani-petani Lidah Buaya (aloe vera) juga bisa semakin banyak di Kota Pariaman ini sehingga bahan untuk membuat Nata de Coco Lidah Buaya ini mudah di dapat dengan harga yang terjangkau. (tachie/angga/toeb)