Bapenda Genjot Capaian PAD

:


Oleh MC KAB PANGKAJENE DAN KEPULAUAN, Jumat, 1 Maret 2019 | 11:39 WIB - Redaktur: Kusnadi - 273


Pangkep, InfoPublik - Badan pendapatan daerah (Bapenda) Kabupaten Pangkep genjot pendapatan asli daerah(PAD) untuk tahun 2019. Kepala Bapenda Pangkep, Andi Yatrib Pare optimis, perolehan PAD tahun 2019 melampaui tahun 2018.

Dikatakannya, perolehan PAD tahun 2018 melapaui target. Dimana capaian realisasi sebesar Rp218,5 miliar. Sementara targetnya hanya Rp175,9 miliar, atau 124persen.

"Untuk tahun 2019, kita menargetkan PAD diatas Rp200 miliar, atau diatas perolehan tahun 2018. Kita optimis dengan kerja keras dan kerjasama seluruh pihak maka target tersebut bukan hal sulit untuk dicapai," ujarnya, beberapa waktu lalu.

Lebih jauh Ia mengatakan, pendapatan dari sektor kesehatan yang terdiri dari Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) RSUD Pangkep sebesar Rp46,9 miliar dari target Rp50 miliar dan Kapitasi JKN yang ditargetkan Rp20,1 miliar mencapai realisasi Rp22,9 miliar merupakan penyumbang PAD terbesar.

Sementara, PAD Bapenda Pangkep sendiri yang sebesar Rp76 miliar dari target Rp78 miliar atau 97 persen. Menurut Yathrib, hampir seluruh pajak dan retribusi Dispenda mencapai target.

Sementara itu sektor pariwisata yang digadang-gadang menjadi salahsatu sektor pendapatan masa depan Pangkep hanya menyumbangkan puluhan juta saja dan tidak mencapai target.

"Kalau dari pariwisata namanya retribusi tempat rekreasi targetnya Rp82 juta dan realisasi Rp37 juta atau hanya  45 persen dari targetnya," katanya lagi.

Terpisah, kepala Dinas Pariwisata Pangkep, Ahmad Djamaan saat dikonfirmasi terkait kecilnya sumbangsih PAD, mengatakan, ada beberapa faktor penyebabnya.

Ia berdalih, kurangnya regulasi seperti peraturan daerah(perda) salah satu penyebab kurangnya sumbangsih (PAD).

"Kami belum maksimal karena regulasi juga yang terbatas. Pendapatan sektor pariwisata juga tidak semata dilihat dari seberapa banyak PAD yg diterima. Karena sebagian besar penerima manfaat dari transaksi wisata itu langsung ke masyarakat, seperti transportasi, akomodasi hingga konsumsi," paparnya. (Sahrir/Mcpangkajene)