Pemkab Raja Ampat Daftarkan Petani dan Nelayan Program Jaminan Hari Tua dan Kecelakaan Kerja

:


Oleh MC KAB RAJA AMPAT, Minggu, 24 Februari 2019 | 00:44 WIB - Redaktur: Elvira - 425


Raja Ampat, InfoPublik – Melibatkan petani dan nelayan dalam program jaminan kecelakaan kerja dinilai sebagai salah satu keberhasil Bupati, Abdul Faris Umlati dan Wakil Bupati, Manuel Piter Urbinas, atau biasa disapa pasangan Firman dalam memimpin Kabupaten Raja Ampat.

Penilaian ini disampaikan Sekda Raja Ampat, Yusuf Salim dalam sambutan ketika mewakili Aparatur Sipil Negara pada perayaan Hari Ulang Tahun ke-3 Kepemimpinan Firman di Pantai Waisai Torang Cinta, Senin (18/2/2019).

Sekda mengakui mengikut keikutsertaan petani dan nelayan atau pegawai non upah dalam program jaminan hari tua atau kecelakaan kerja menjadi sorotan nasional.

“Program ini menjadi sebuah gebrakan besar dan menjadi sorotan nasional,” ujar Yusuf Salim

Diakuinya, atas keberhasilan pemerintah Daerah kabupaten Raja Ampat diundang untuk pemaparan materi tentang program tersebut dihadapan BAPENAS Republik Indonesia beberapa waktu lalu di Kalimantan.

“Mengapa kabupaten Raja Ampat diundang memberikan materi atau pemaparan tentang itu, karena di seluruh Indonesia hanya Kabupaten Raja Ampat yang mengikut sertakan jaminan hari tua dan jaminan kecelakaan,” kata Yusuf Salim.

Ia menambahkan bagi petani dan nelayan Raja Ampat yang telah terakomodir dalam program tersebut maka akan mendapatkan jaminan sekitar Rp48 Juta. Dalam implementasinya pemda Raja Ampat bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan.

“Jika ada petani dan nelayan yang mengalami kecelakaan maka tidak akan timbul keluarga miskin baru, hal itu dikarenakan mereka sudah di santuni pemerintah Daerah,” tandasnya.

Selain itu, hal lain yang menjadi keberhasilan pasangan Firman dalam membangun Raja Ampat adalah program pembangunan rumah ibadah. Dimana seluruh proses pembangunan rumah ibadah di Raja Ampat baik kristen maupun muslim dibiayai dan dikerjakan pemerintah daerah melalui kontraktor sehingga umat atau jemaat tinggal menikmati.

“Saat ini proses pembangunan rumah ibadah tidak lagi diberikan bantuan langsung tetapi pembangunan rumah ibadah mulai dari peletakan batu sampai penyerahan kunci dilakukan pemerintah melalui pihak ketiga, umat atau jemaat tinggal terima bersih,” ujar Yusuf Salim. (Petrus Rabu/Media Center Raja Ampat/Vira)