Tunggul Irang Ilir Dikukuhkan sebagai Kampung Bersih Narkoba

:


Oleh MC KAB BANJAR, Minggu, 17 Februari 2019 | 16:11 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 465


Martapura, InfoPublik - Desa Tunggulirang Ilir dikukuhkan menjadi Kampung Bersih Narkoba (Bersinar), Kamis (14/2/2019). Pengukuhan dilakukan Kepala BNN, Komjen. Heru Winarko dan disaksikan Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor, Wakil Bupati Banjar, Saidi Mansyur, Kepala BNP Kalsel, Brigjen Nixon Manurung, dan Sekda Kabupaten Banjar, Nasrun Syah.
 
Kepala BNN, Komjen Heru Winarko mengatakan, memilih Desa Tunggulirang Ilir dikarenakan kesiapan dan tingkat kerawanan jadi perhatian dan bersama-sama masyarakat mengamankan bersih dari narkoba. Pihaknya mengharapkan semua desa bisa dikukuhkan menjadi Kampung Bersinar. 
 
“Nantinya Kampung Bersinar ini akan dievaluasi,” katanya.
 
Wakil Bupati Banjar, Saidi Mansyur pada kesempatan tersebut mengaku bersyukur Desa Tunggulirang Ilir Kecamatan Martapura Kabupaten Banjar ditetapkan sebagai Desa Bersih Narkoba (Bersinar) dan menjadi kehormatan bagi pihaknya. Kehadiran Kepala BNN dikatakannya menjadi motivasi dan dukungan dalam memberantas narkoba di Kabupaten Banjar. 
 
“Kami juga sangat menyambut baik terobosan BNN RI dalam menggandeng desa melalui pengukuhan Desa Bersih Narkoba atau Desa Bersinar. Sebagai upaya untuk memcegah sedini mungkin penyalahgunaan dan peredaran narkoba di masyarakat,” katanya.
 
Kabupaten Banjar memiliki luas wilayah +4.668,50 Kilometer persegi atau sekitar 12,20 persen luas wilayah Provinsi Kalimantan Selatan dan terbagi kedalam 20 Kecamatan, 277 Desa, dan 13 Kelurahan, dengan Jumlah Penduduk sebanyak 571.573 Jiwa. Wilayah Kabupaten Banjar berbatasan dengan 8 Kabupaten/Kota di Kalsel dan berada pada jalur trans Kalimantan.
 
Akhir-akhir ini penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba telah mencapai situasi yang mengkhawatirkan. Begitu pula, di wilayah Kabupaten Banjar juga mengalami kondisi yang rawan, sehingga dapat dikatakan menjadi persoalan kenegaraan yang rumit, karena penyalahgunaan narkoba sudah merambah ke semua lapisan masyarakat hingga kalangan masyarakat ekonomi rendah. 
 
Hal ini dapat terjadi karena komoditi narkoba memiliki banyak jenis, dari harga yang paling mahal hingga paling murah dan sangat mudah didapat.
 
Bukan hanya kesehatan tubuh manusia saja yang terancam narkoba, tetapi juga narkoba dapat merusak jasmani dan rohani, dan kita tidak menginginkan pada akhirnya hilangnya generasi penerus bangsa (loss generation).
 
“Dalam pencegahan peredaran narkoba di Kabupaten Banjar, kami telah membentuk Tim Fasilitasi Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika Kabupaten Banjar dengan program kegiatan berupa sosialisasi ke desa-desa yang bersinergi dengan TNI dan Polri,” ujar Wakil Bupati.
 
Meski begitu hingga saat ini pihaknya diakuinya masih mempunyai kendala yang dihadapi dalam pencegahan peredaran narkoba yaitu kurangnya kepedulian masyarakat, serta adanya rasa takut untuk memberikan informasi dan melaporkan kepada pihak yang berwajib.
 
“Harapan besar kami dalam memberantas peredaran gelap narkoba ini, agar seluruh unsur masyarakat dapat lebih berperan aktif dalam hal pencegahan yaitu dengan memaksimalkan membentuk relawan anti narkoba disetiap desa/kelurahan sehingga dapat meminimalisir penggunaan maupun peredaran gelap narkoba dilingkungan masyarakat,” ujarnya lagi. 
 
Dirinya sangat mendukung dibentuknya Badan Narkotika Nasional Kabupaten di Kabupaten Banjar sehingga pemberantasan narkoba dapat lebih maksimal.
 
“Selamat kepada Tim Relawan Anti Narkoba yang nantinya dikukuhkan pada hari ini. Selamat bertugas dan jangan patah semangat untuk terus memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang bahaya penyalahgunaan narkoba,” tambah Saidi Mansyur.
 
Sementara Kepala Satuan Narkoba Polres Banjar, Iptu Zarkasi, mengungkapkan peredaran narkoba umumnya terjadi di kantong-kantong masyarakat, juga di desa yang berbatasan dengan kota Martapura dan terdapat pasar Tumpah serta akses jalan yang sempit.
 
“Kondisi itulah sering dimanfaatkan pengedar untuk mengelabui petugas. Bersyukur, masyarakat setempat sangat positif desanya dinobatkan menjadi Kampung Bebas Narkoba (Bersinar),” katanya.
 
Dia mengatakan, warga Desa Tunggulirang Ilir ini menginginkan desanya bebas narkoba dan siap memerangi narkoba. Walau selama ini pihaknya tidak ada menangkap pengedar atau aktifiras peredaran narkoba di desa tersebut.
 
Dia menambahkan, peredaran narkoba di masyarakat Kabupaten Banjar umumnya seperti obat-obatan daftar G dan sabu sedangkan untuk jenis ekstasi nihil. (MC. Kominfo Kab. Banjar/Man/Rzq/Frs/TR)