Warga Kandri Lakukan Prosesi Nyandra Sendang

:


Oleh MC KOTA SEMARANG, Jumat, 15 Februari 2019 | 12:05 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 662


Semarang, InfoPublik - Ratusan elemen masyarakat Kelurahan Kandri melakukan prosesi Nyadran Sendang, Kamis (14/2/2019) dengan melakukan arak-arakan membawa hasil bumi berupa gunungan berisi buah-buahan dan sayur. Arak-arakan hasil bumi ini dimulai dari Sendang Lanang menuju Sendang Gede.

Para ibu-ibu membawa wakul yang berisi makanan. Sementara pemuda memikul gunungan hasil bumi. Sendang Gede menjadi pusat pelaksanaan Nyadran Kali lantaran Sendang Gede menjadi tempat bersejarah bagi masyarakat Kelurahan Kandri. 

Juru Kunci Sendang Gede, Ahmad Supriyadi mengatakan, setiap tahun Desa Kandri selalu mengadakan Nyadran Kali Gede sebagai ungkapan rasa syukur kepada sang pencipta atas limpahan, karunia dan kesejahteraan serta rejeki yang diterima oleh masyarakat Desa Kandri dan sekitarnya. Dia menceritakan sejarah Sendang Gede merupakan mata air yang besar. 

Akibat melimpahnya mata air tersebut, masyarakat area sekitar takut jika desa Kandri ini menjadi rawa.  Lalu, sesepuh Kandri memberi tumbal berupa kepala kerbau dan uborampe lainnya. 

Setelah menjadi sendang, banyak kejanggalan terjadi. Pada saat itu, seorang yang menangis di sendang ini. Setelah menangis dan pulang rumah, orang tersebut meninggal dunia. Oleh karena itu, masyarakat tidak diperbolehkan menangis di tempat ini.“Selain tidak boleh menangis, masyarakat juga tidak boleh mencuci atau membersihkan alat dapur di sini. Karena dulu ada orang yang mencuci alat dapur kemudian dibawa kerumah, orangnya jadi stres,” imbuhnya,

Pantangan lainnya, masyarakat tidak boleh mencaci maki apa yang ada di sendang ini, terutama airnya. Hal ini karena air sendang ini bisa berubah tiga macam, yaitu keruh, jernih, dan warna darah. “Kalau yang tidak kuat melihat seluruh air di sendang ini berubah jadi darah, maka bisa stres atau lupa diri,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang Indriyasari mengapresiasi tradisi Nyadran Kali yang rutin diselenggarakan okeh masyarakat Kelurahan Kandri setiap tahun. Menurutnya, acara ini dapat mengangkat potensi wisata yang ada di Kota Semarang.“Selain itu, tradisi ini juga dapat menambah keguyuban masyarakat Kelurahan Kandri dan sekitarnya. Kami beri suport terus untuk kegiatan tersebut,” paparnya,

Iin sapaan akrabnya menerangkan bentuk dukungan dari pemerintah misalnya terus mempromosikan kegiatan-kegiatan dan berbagai produk kerajinan tangan maupun olahan masyarakat Kelurahan Kandri. Pihaknya juga berencana mengangkat potensi yang ada di Desa Wisata Kandri. Iin juga sudah membawa rombongan Disbudpar untuk melakukan k.ajian bersama terkait potensi Desa Wisata Kandri. 

“Ada banyak daya tarik yang ada di Kelurahan Kandri yang masih bersifat alam dan menarik sekali untuk dipertimbangkan. Paling tidak nanti Kelurahan Kandri bisa masuk ke dalam kalender even di Kota Semarang,” tandasnya.(MC Kota Semarang/YR)