Wali Kota Banda Aceh Lantik Kepala Desa Peurada

:


Oleh MC KOTA BANDA ACEH, Kamis, 31 Januari 2019 | 17:54 WIB - Redaktur: Tobari - 780


Banda Aceh, InfoPublik – Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman menemukaka, pak Keuchik atau kepala desa yang dilantik hari ini adalah milik seluruh warga, dan bukan cuma milik pendukung pada pemilihan kemarin saja.

Karenanya, Pak Marzuki harus bisa merangkul dan mengoyomi semuanya, termasuk warga yang saat pemilihan merupakan pendukung calon lain.

Hal tersebut diungkapkan Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman, Kamis (31/1/2019), saat melantik Keuchik Peurada Marzuki Ibrahim SE Ak, di depan Masjid Jamik Al-Hidayah, Gampong Peurada Kecamatan, Syiah Kuala.

Permintaan ini dimaksudkan agar terbangun kebersamaan seluruh elemen dalam menyukseskan pembangunan Gampong Peurada.

Pelantikan Marzuki Ibrahim menjadi istimewa karena langsung dilantik oleh orang namor satu Banda Aceh. Pelantikan ini biasanya dilakukan oleh Camat setempat sesuai Perwal 38 Tahun 2010 tentang pelimpahan sebagian kewenangan Wali Kota kepada Camat.

Namun karena Camat Syiah Kuala, Aulia R Dahlan, sedang sakit, pelantikan dan pengambilan sumpah Keuchik Peurada langsung diambil alih oleh Wali Kota.

Pelantikan ini juga menjadi meriah karena turut disaksikan oleh sejumlah tokoh. Tampak hadir mantan Wali Kota Banda Aceh Razali Yusuf, Wabup Bireun Muzakkar, anggota DPRA Abdurrahman, anggota DPRK Mahdi dan Mukminan.

Serta, Asisten Administrasi Umum Setdakota, Tarmizi Yahya, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setdakota, Iskandar, para Kepala SKPK jajaran Pemko, unsur Muspika Kecamatan Syiah Kuala dan para Keuchik dalam Kecamatan Syiah Kuala.

Usai melantik dan mengambil sumpah jabatan Marzuki Ibrahim, Aminullah menyampaikan sejumlah pesan dimana Keuchik Peurada yang baru ini diminta mampu merangkul semua elemen masyarakat gampong dalam menjalankan program pembangunan. 

Kata Wali Kota, usai terpilih pada Pilchiksung, Marzuki Ibrahim saat ini merupakan pemimpin bagi seluruh warga Peurada.

Wali Kota juga menyampaikan pesan agar Keuchik mampu menggerakkan aparatur gampong dengan selalu membangun komunikasi dan koordinasi, seperti dengan tuha peut, tokoh masyaarakat, unsur perempuan hingga unsur pemuda. 

“Karena keberhasilan pembangunan tidak terlepas dari kemampuan membangun kerjasama yang baik dengan seluruh elemen,” ungkap mantan Dirut Bank Aceh ini.

Pesan yang tak kalah penting terkait dengan pengelolaan dana desa. Keuchik yang mendapatkan amanah dari warganya diminta mampu mengelola dana desa dengan baik dan transparan. 

“Dana desa besar, kelolalah dengan baik agar bisa digunakan dengan efektif. Bangun komunikasi dengan aparatur dan selalu mengedepankan transparansi agar tidak menemui kendala, nantinya,” pinta Aminullah.

Dalam kesempatan ini, Wali Kota juga meminta Keuchik Marzuki Ibrahim dan masyarakat Peurada selalu sigap mengawal gampong dari bahaya penyalahgunaan narkoba. 

“Beberapa hari yang lalu kita telah mendeklarasikan gampong anti narkoba. Kawal dan jangan beri ruang gerak mereka mulai dari gampong. Karena narkoba sangat berbahaya dan merusak generasi muda kita,” tegas Aminullah.

Di akhir sambutannya, Aminullah juga meminta Keuchik Peurada dapat menyusun program program pembangunan yang sinergis dengan program Pemko dalam mewujudkan Banda Aceh Gemilang Dalam Bingkai Syariah.

Sementara itu, saat diwawancarai Keuchik Marzuki mengatakan siap menjalankan pesan pesan dari Wali Kota Banda Aceh.

Terkait dengan permintaan mengawal gampong dari bahaya narkoba, Marzuki mengatakan akan terus melakukan sosialisasi sosialisasi kepada masyarakat, sehingga warga menyadari akan bahaya narkoba tersebut dan ikut mengawal gampong secara bersama sama.

Kemudian, Marzuki juga mengatakan dirinya dan aparatur siap mendukung program Wali Kota di bidang agama yang ingin menjadikan Banda Aceh sebagai kota zikir dalam rangka meningkatkan keimanan dan ketaqwaan warga kota.

“Kita juga menggelar kegiatan zikir dan ratep siribe di gampong serta pengajian-pengajian. Kita siap mendukung program Wali Kota menjadikan Banda Aceh sebagai kota zikir,” ujar Marzuki yang juga pernah berkarir di perbankan ini.  (MC Banda Aceh/toeb)