Menhan Ryamizard Sampaikan Ceramah Bela Negara di Sumsel

:


Oleh MC KOTA PALEMBANG, Senin, 21 Januari 2019 | 18:58 WIB - Redaktur: Tobari - 648


Palembang, InfoPublik - Menhan Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu menyampaikan ceramah tentang Bela Negara, di Griya Agung, Sumsel, Senn (21/1/2019).

Hadir mendampingi Menhan, Letjen TNI Thamrin Marzuki Irjen Kemhan, Brigjen TNI Tandyo Dir Bela Negara Kemhan RI, Brigjen TNI Totok Sugiharto Kapuskompublik Kemhan RI. Brigjen TNI Yudhy Chandra Jaya Karo TU dan Protokol Kemhan RI, serta Kolonel Inf Wahyudin Kabag Protokol Kemhan RI.

Dalam materinya, Menhan Ryamizard menegaskan, fungsi Kementerian Pertahanan menyelenggarakan perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang pertahanan.

Selain itu, Menhan juga menegaskan ideologi Pancasila harus tetap ditanamkan di hati sanubari rakyat Indonesia sebagai bentuk pencegahaan paham radikalisme dan terorisme.

Karena itu sejak empat tahun silam, dirinya meminta pada Presiden agar perpeloncoan yang diadakan di sekolah dan perguruan tinggi dihapus dan diganti dengan bela negara.

“Mindset kita harus diubah. Perpeloncoan diganti dengan dasar bela negara. Kita sudah koordinasi dengan Mendikti dan Mendikbud. Sudah empat tahun kita jalankan,” ujar Ryamizard.

Pencegahan paham radikalisasi melalui pendidikan sangat penting. Karena itu, bela negara harus dijalankan dari semua tingkatan pendidikan mulai dari SD hingga mahasiswa di perguruan tinggi.

“Radikal musuh manusia, musuh negara. Karena itu harus diingatkan terus melalui pendidikan dan mimbar agama,” katanya.

Menhan menambahkan, kekuatan utama yang ada di bangsa ini adalah persatuan. Namun persatuan harus dikelola dengan baik. Mengingat ada ancaman yang akan menggerus dan kesatuan bangsa dengan cara merongrong ideologi Pancasila sebagai pemersatu bangsa.

“Yang patut diwaspadai adalah ancaman teroris generasi ketiga. Militan asing Foreign Terrorist Fighter yang kembali dari Syria dan Irak setelah ISIS terpukul dari Irak dan Syria. Mereka kembali ke negara masing masing di Asia timur. Seperti Indonesia, Filipina dan Malaysia,” katanya.

Menghadapi Pileg dan Pilpres 2019 mendatang, Menhan mengajak agar semua pejabat TNI dan Polri serta kepala daerah di Sumsel dapat menciptakan rasa aman dan kondusif.

“Pemilu jangan sampai bunuh-bunuhan, jangan sampai negara ini pecah. Kalau sampai berdarah-darah tidak usahlah pemilu diadakan. Apalagi kalau sampai negara ini sampai pecah,” kata Menhan.

Menhan juga mengajak jajaran aparat untuk hidup dengan profesional. Profesional terhadap Allah yakni dengan menjalankan nprintah dan menjauhi larangannya. Kemudian profesional sebagai manusia dan selaku pejabat atau aparat menjalankan tugas dengan baik.

“Kejahatan akan merajalela jika orang baik tidak melakukan sesuatu. Saya tegaskan, NKRI harga mati," katanya. (Riana/Hidayatullah/toeb)