Lestarikan Hutan dengan Budidaya Kayu Bawang dan Durian Bentara

:


Oleh MC PROV BENGKULU, Jumat, 18 Januari 2019 | 13:06 WIB - Redaktur: Elvira - 370


Bengkulu, InfoPublik - Salah satu upaya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK RI) dalam menjaga kelestarian dan kesejahteraan masyarakat yang hidup di kawasan hutan, dilakukan proyek budidaya kayu olahan. Jenis kayu yang dinilai potensial dari segi ekonomi dan pengolahan adalah Kayu Bawang dan Durian Bentara. 

Dimotori lembaga International Tropical Timber Organization (ITTO) atau Organisasi Kayu Tropis Internasional, proyek kayu olahan tersebut telah berjalan sejak tahun 2014 silam dan dilakukan penanaman pada tahun 2015.

Menurut Koordinator Proyek ITTO KLHK RI, Dwi Arianto, saat ini ada dua kabupaten yang telah menjalani proyek kayu olahan tersebut, yaitu Kabupaten Seluma dan Bengkulu Utara.

“Kegiatan ini diawali dari mengindentifikasi jenis produk  dari keinginan masyarakat dan kemudian kita latih untuk mengembangkannya. Sejauh ini sudah ada proyek  ITTO yang dilakukan di Kabupaten Seluma dan Bengkulu Utara,” kata Dwi Arianto, saat menghadiri kegiatan Evaluasi Proyek ITTO, di Bengkulu, Kamis (17/1/2019).

Ada dua jenis Kayu olahan yang dikembangkan tersebut, yaitu Kayu Bawang dan Kayu Durian Bentara (Bengkulu Utara). Saat ini ada  total 10 hektar lahan yang ada di wilayah Kabupaten Seluma dan Bengkulu Utara yang mengembangkan Kayu Durian dan Kayu Bawang tersebut.

“Potensinya sangat baik, dari segi ekonomi maupun dari segi pengolahannya, seperti Durian Bentara dan Kayu Bawang tersebut,” ujar Dwi.

Proyek ini, kata Dwi lagi, bertujuan merehabilitasi lahan kritis yang didapati dari masukan masyarakat setempat, baik itu di kawasan hutan  lindung maupun hutan  produksi yang ada. Selain itu, untuk mempromosikan pengelolaan hutan lestari, konservasi hutan serta  mendorong perdagangan produk kayu dan tanaman hutan lainnya secara transparan dan illegal.

Sedangkan dana yang sudah digelontor kan dari tahun 2014 hingga kini mencapai Rp3 miliar.

“Potensial untuk mengembangkan ekonomi masyarakat dan pihak kami mendorongnya. Diharapkan kegiatan taraf hidup masyarakat lebih baik lagi,” katanya.

Pemerintah Provinsi Bengkulu menyambut baik kegiatan tersebut, karena dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang sejalan dengan program prioritas Pemerintah Provinsi Bengkulu untuk mengentaskan kemiskinan.

“Di samping meningkatkan perekonomian rakyat juga dapat memanfaatkan kawasan hutan menjadi lebih produktif,” kata Asisten I Hamka Sabri, usai membuka secara resmi acara evaluasi Proyek ITTO tersebut. (Saipul-Media Center, Pemprov Bengkulu/Vira)