Infrastruktur KEK Sorong Capai 80 Persen

:


Oleh MC KAB SORONG, Rabu, 16 Januari 2019 | 08:58 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 699


Sorong, InfoPublik – Kepala Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Sorong Salmon Samori, yang juga selaku Administrator Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sorong mengatakan, terkait dengan pra peresmian berbagai kesiapan infrastruktur pada kawasan ini didukung dari APBD Perubahan Provinsi Papua Barat, dan sampai saat ini untuk progres secara keseluruhan sudah mencapai 80 persen dan sementara ini lagi dalam tahap penyelesaian.

Hal itu baik terkait pasokan air dan listrik untuk mengatisipasi pada kegiatan peresmian, yang menurut rencana agendanya sampai saat ini belum ada perubahan antara di bulan Februari atau Maret nanti oleh Presiden Joko Widodo, jelasnya, Selasa (15/1/2019) di Aimas.Kemudian untuk infrastruktur penunjang atau utilitas lainnya, seperti air dan listrik sudah tidak ada masalah

Saya selaku Administrator terkait dengan kesiapan ini, sambung Samori harus mempersiapkan semuanya, baik terkait dengan sumber daya manusia yang akan bekerja pada saat pengoperasian, termasuk juga terkait dengan berbagai proses perizinan lainnya.

Untuk Badan Usaha Pengelola  dan Pembangun (BUPP) yang dalam hal ini PT. Malamoi Olom Wobok selaku Perusahaan Daerah Kabupaten Sorong yang akan mengelola di kawasan tersebut sudah melakukan berbagai hal, salah satunya penyambungan jaringan listrik  masuk di wilayah kawasan termasuk  bermitra dengan beberapa perusahaan yang berkenan untuk nantinya bersama-sama.

Jadi,  power plants dengan listrik ini merupakan dua bagian yang sangat penting, dan untuk mengantisipasi  kesiapan sudah tidak menemui kendala, tapi  dalam rangka untuk operasional KEK ke depan terutama beberapa perusahaan besar yang akan masuk berinvestasi di kawasan itu tentu kita butuh ketercukupan  listrik dan air yang berkapasitas banyak.

Ada 4 hal yang dipersiapkan pada peresmian nanti, yakni pertama peresmian kawasan, penyerahan sertifikat kawasan seluas 100 hektare, berikutnya ground- breaking (peletakan batu pertama) untuk PT. Gag Nikel yang akan beroperasi, dan yang terakhir adalah peresmian power plants yang berdampingan dengan KEK.

Lanjutnya, untuk power plants dan air ini maka ada beberapa investor yang sudah membangun komunikasi dengan PT. Malamoi Olom Wobok untuk mereka membantu membangun, yang salah satunya juga dari power plants ini yang akan rubah dari air laut menjadi air tawar.

“Ketika disinggung apa dampak positif dengan adanya KEK Sorong ini yang tentunya bukan saja untuk masyarakat, tapi juga bagi Pemkab Sorong, dimana pertama akan terjadi pengurangan tenaga kerja. Menurut yang telah kami konfirmasikan dengan pihak Kementerian Tenaga Kerja diproyeksi membtuhkan tenaga kerja sekitar 15 ribu  orang,”sebut Samori.

 Berikutnya, daerah penyangga (buffer zone), dimana di dalam kawasan seluas 523 hektare itu pasti ada pabrik-pabrik dan otomatis dibutuhkan tenaga kerjanya dan saling keterkaitan dari berbagai aspek, seperti membutuhkan rumah kost, rumah sakit dan lainnya.

Begitu pula terkait dengan tata ruang harus segera diselesaikan sehingga ke depan tidak terjadi lingkungan kumuh. “Jangan seperti  terjadi di KEK Mandalika yang terletak di bagian selatan Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat terjadi masalah antara penduduk setempat  dengan kawasan wisatanya,” bebernya.

Intinya kita tidak mau hal-hal seperti itu terjadi di Sorong. Apabila ada pemukiman yang padat terjadi masalah, dan ini perlu ditata secara baik sehingga tidak menuai masalah. Dengan adanya KEK ini akan memberikan dampak positif bagi kemajuan di wilayah Pemkab Sorong umumnya, tutup Samori. (MC Kab. Sorong/rim/eyv)