SiANDINI dan e-KRABAT Dukung Program Sumbawa Smart City

:


Oleh MC KAB SUMBAWA, Selasa, 15 Januari 2019 | 20:34 WIB - Redaktur: Juli - 863


Sumbawa Besar, InfoPublik - Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja di 2019,  dan mendukung program Sumbawa Smart City, bagian Perekonomian Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) mengembangkan aplikasi SiANDINI dan e-KRABAT.

Dua aplikasi ini juga dihajatkan sebagai persembahan bagi hari jadi ke-60 Kabupaten Sumbawa pada 22 Januari 2019 mendatang.

Kepala Bagian Perekonomian Setda Kabupaten Sumbawa Irawan Subekti mengatakan, penggunaan aplikasi ini diharapkan mampu mendorong peningkatan sinergi antar pelaku yang terkait dengan program program unggulan pemerintah daerah, khususnya di sektor perekonomian.

“Kami telah merancang aplikasi SiANDINI dan e-KRABAT untuk mendongkrak report kondisi lapangan maupun progres ekonomi di masyarakat," katanya, di ruang kerjanya, Selasa (15/1).

SiANDINI adalah kepanjangan dari Sistem Peringatan Dini Inflasi Sumbawa  yang merupakan aplikasi Decision Support System (DSS) atau Sistem Pendukung Keputusan (SPK) yang memusatkan pada pemantauan dan analisa harga di Kabupaten Sumbawa.

Harga pasar yang dianalisa dilakukan di 5 lokasi pasar yang fokus pada barang kebutuhan pokok, dan barang strategis lainnya berdasarkan Perpres Nomor 71 Tahun 2015.

Untuk menunjang pelaksanaan Siandini, lanjut Subekti, telah diterbitkan SK Bupati Sumbawa Nomor 187 Tahun 2018 tentang Pembentukan Tim Pengandalian Inflasi Daerah (TPID) dan SK Bupati Sumbawa Nomor 201 Tahun 2018 tentang Pembentukan Tim Pemantauan dan Analisa Perkembangan Harga.

Dia menjelaskan, Siandini adalah Sistem Aplikasi elektronik yang berisi data-data perkembangan harga hasil pemantauan tim di pasar, dan data harga dari produsen. Data harga produsen didapatkan dari perangkat daerah teknis yang merupakan anggota tim dalam SK Bupati Sumbawa Nomor 201 Tahun 2018.

Dengan adanya data harga di konsumen dan produsen tersebut, maka dapat ditentukan margin perdagangan dan pengangkutan (MPP) di Sumbawa.

“Dengan demikian, Tim Pemantau dan Analisa Harga dapat menyusun rekomendasi dan pilihan kebijakan yang akan diputuskan dalam Rapat TPID yang ketuanya adalah Bupati Sumbawa," imbuh Subekti.

Aplikasi ini juga akan mengirimkan signal peringatan dini langsung ke gadget/HP Bupati dan Tim TPID lainnya jika terjadi kenaikan harga komoditi.  Dengan Siandini, big data dapat dikelola dengan baik dan dianalisa secara terukur sehingga menghasilkan respon kebijakan yang tepat guna dan tepat sasaran mulai dari pengendalian harga, mencegah fluktuasi harga sampai penyusunan program-program peningkatan kesejahteraan petani dan UMKM di daerah.

"Inovasi ini sangat terbuka untuk direplikasi oleh Kabupaten dan kota lain yang memiliki kondisi relatif sama dan dapat dioperasikan pada platform IOS dan Android," ujarnya.

Subekti mengatakan, saat ini, SIANDINI dalam tahapan pembangunan sistem, uji coba, dan penyelarasan dengan program lainnya sehingga terwujud pelaksanaan koordinasi dan integrasi program dengan berbagai instansi.

Langkah ini agar data yang menjadi “bahan baku” utama adalah data yang valid, data yang dapat dipertanggungjawabkan, sehingga tidak terpapar hoax pasar dan bisa bermanfaat bagi kemaslahatan masyarakat.

“Selain SiANDINI, Bagian Perekonomian juga telah menyiapkan aplikasi kredit sahabat (e-KRABAT)," ujar mantan Camat Unter Iwes ini. 

Subekti menjelaskan, program Desa Bebas rentenir merupakan salah satu program strategis yang dijalankan oleh Pemerintahan Daerah, sekaligus sebagai upaya meningkatkan akses permodalan guna menguatkan dan meningkatkan kemandirian desa, dan masyarakat dalam mengelola potensi ekonomi desa di Kabupaten Sumbawa dengan branding KRABAT yang disalurkan melalui BUMDesa.

“Dengan e-KRABAT, maka pimpinan daerah dapat langsung memonitor secara real time tentang pengelolaan dana Kredit Sahabat mulai dari perencanaan, penyaluran, perkembangan maupun dampak-dampak secara ekonomi bagi masyarakat," tutur Subekti. (MC Sumbawa/ra)