Pengendalian Ternak Ruminansia Betina Produktif Disosialisasikan

:


Oleh MC KAB BONE BOLANGO, Selasa, 1 Januari 2019 | 20:08 WIB - Redaktur: Tobari - 701


Bonebol, InfoPublik – Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bone Bolango (DPP Bonebol) menyelenggarakan sosialisasi pengendalian ternak ruminansia betina produktif kepada petugas penjaja, pemotong, dan Bhabinkamtibmas, di Exsekutif Meeting Room PDM Bonebol, Kecamatan Kabila, Minggu (31/12/2018).

Sekretaris Daerah Kabupaten Bonebol Ishak Ntoma ketika membuka kegiatan sosialisasi tersebut mengatakan, terkait dengan pemotongan hewan ternak ini, masih banyak hal yang perlu dibenahi. Diakuinya memang Rumah Potong Hewan (RPH) Bonebol masih standar biasa-biasa saja.

Namun hingga saat ini RPH Bonebol yang ada di Kecamatan Bulango Timur itu, belum berjalan maksimal sesuai dengan yang diharapkan. Karena masih kurangnya kesadaran dari masyarakat untuk memanfaatkan dan melakukan pemotong ternak sapi di RPH tersebut.

Menurut Sekda, mestinya seluruh ternak sapi yang akan dipotong, itu harus dipotong di RPH, karena dari DPP Bonebol sendiri melayani pengangkutan gratis sapi yang akan dipotong di RPH. Hanya memang masyarakat kita ambil yang gampang atau mudah, dimana ternak sapi mereka dipotong dan dijual di rumahnya masing-masing.

Dari sisi Undang-Undang veteriner itu salah. Tidak boleh melakukan pemotongan ternak sapi sendiri, karena jangan sampai ada sapi yang kena antraks tiba-tiba dipotong kemudian dijual dan konsumen beli. Lalu ada konsumen yang mati saat mengkonsumsi daging sapi tersebut, siapa yang tanggungjawab.

Maka yang memotong sendiri ternak sapinya yang bertanggungjawab, karena menjual daging ternak sapi yang dipotong tidak melalui pemeriksaan petugas kesehatan hewan. Padahal DPP Bonebol sudah melarang memotong ternak sapi di rumah masing-masing.

“Ini fungsinya kenapa harus dikendalikan pemotongan seharusnya dipotong di RPH. Dengan dipotong di RPH, maka kita juga akan mencegah jangan ada betina produktif yang dipotong,”urai Sekda Ishak Ntoma.

Sementara itu, Kapolres Bonebol AKBP Desmont Harjendro Agiston Putra mengatakan, pada prinsipnya pihaknya dari kepolisian akan membantu arah kebijakan dari pusat untuk mencegah pemotongan hewan-hewan betina produktif.

Untuk itu, Kapolres menekankan kepada para Bhabinkamtibmas yang sudah menetap di desa, bahwa salah satu tugasnya yaitu mengawal dan menjaga dalam hal pencegahan pemotongan ternak betina produktif di wilayah tugasnya masing-masing.

Sebelumnya, Kepala DPP Bonebol Roswaty Agus didampingi Kabid Keswan dan Kesmavet Alwin Karim menjelaskan, kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan itu, yaitu terkait dengan pengendalian pemotongan sapi betina produktif.

Roswaty mengatakan, meskipun pemerintah daerah menganggarkan pengadaan sapi yang begitu banyak dan kita melakukan teknologi inseminasi dimana-mana, tetapi pengendalian pemotongan sapi betina produktif kalau tidak laksanakan, maka populasi yang kita harapkan ini tidak bisa kita wujudkan.

”Pengendalian betina produktif ini sangat penting dalam rangka untuk mendukung upaya khusus (Upsus) sapi induk wajib bunting (Siwab),”kata Roswaty dan menambahkan untuk pengendalian ternak betina produktif ini sangat diharapkan peran serta dari seluruh stakeholder, terutama dari penjaja, pemotong atau petugas ternak.

Ia juga sangat mengharapkan bantuan pengawasan dan pengawalan dari Bhabinkamtibmas. Karena kegiatan ini pengendalian ternak ruminansia betina produktif merupakan tindaklanjut dari penandatanganan kesepakatan antara Baharkam Polri dengan Direktur Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian.

”Kita di daerah menindaklanjuti dengan melibatkan seluruh Bhabinkamtibmas menjadi pengawal di dalam pengendalian ternak ruminansia betina produktif,”ujarnya.

Roswaty menyebutkan, persyaratan sapi betina yang bisa dipotong itu adalah yang umurnya di atas 8 tahun atau sudah 5 kali melahirkan. Kemudian sapi betina yang mengalami sakit, sapi yang mengalami kecelakaan atau patah, serta sapi betina majir atau mandul itu bisa dipotong paksa.

”Kami berharap para petugas, penjaja, dan pemotong, agar supaya di dalam pemotongan ternak sapi itu memperhatikan hal-hal tersebut, karena nantinya setiap pemotongan ternak sapi akan diawasi dan dikawal oleh Bhabinkamtibmas,”tegas Roswaty Agus. (MC Bone Bolango/Kadir/toeb)