2018, Tingkat Keaktifan Investor Pasar Modal di Jatim 14,05 Persen

:


Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Rabu, 19 Desember 2018 | 08:46 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 53


Surabaya InfoPublik - Jumlah investor pasar modal di Jawa Timur terus tumbuh, tapi tidak sebanding dengan tingkat keaktifannya yang tahun ini hanya 14,05 persen.

Kepala Kantor Perwakilan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Jawa Timur, Dewi Sriana Rihantyasni, dalam rilisnya Kepada JNR di kantor BEI Jawa Timur di Surabaya, Selasa (18/12/2018) mengungkapkan ketidakaktifan ini menjadi PR (pekerjaan rumah) untuk meningkatkan tahun depan.

Dikatakan Dewi, transaksi tahun ini memang cukup rendah dibanding tahun lalu, karena IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) juga sedang turun. Selain adanya penurunan IHSG, rendahnya transaksi investasi juga disebabkan oleh tingkat literasi masyarakat di Jawa Timur yang masih rendah terhadap investasi pasar modal, yakni di bawah 5 persen.

Selama ini masih banyak orang buka rekening efek tapi tidak aktif. Mereka punya single investor identification (SID) tapi berhenti sampai di situ. Padahal target SID aktif setidaknya 20 persen per tahun, tetapi sulit. Jadi, sosialisasi yang dilakukan belum mencapai harapan,” paparnya.

Menurut data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor atau pemegang SID di Jawa Timur sampai Nopember 2018 mencapai 102.655 SID. Tercatat sejak 2015 ada penambahan investor baru sebanyak 54.244 SID. Kemudian pada 2016 ada 65.882 SID baru, dan pada 2017 ada 76.381 SID baru, tetapi pada tahun ini sampai November hanya ada 26.247 SID baru.

Dari jumlah SID itu, sebanyak 51.720 SID ini merupakan investor laki-laki, dan 36.924 SID investor perempuan. Dari sisi pekerjaannya, terbanyak adalah pegawai swasta, mencapai 35.416 SID.

Sedangkan data transaksi anggota bursa atau sekuritas pada 2018 hingga November tercatat mencapai Rp 38,7 triliun. Jumlah tersebut turun drastis dibandingkan 2017 yang tembus Rp 78,95 triliun, dan pada 2016 mampu mencapai Rp 67,8 triliun, dan pada 2015 hanya Rp 61,16 triliun.

Ditambahkan Dewi pada tahun depan BEI akan terus aktif melakukan sosialisasi kepada masyarakat Jatim, khususnya terkait peningkatan transaksi. “Memang untuk melek pasar modal masih dibutuhkan dukungan yang cukup besar. Kami akan aktif terus sosialisasi, terutama ke kampus-kampus agar milenial tahu hal-hal baru, karena tugas kami menyejahterakan masyarakat,” tambahnya.

Dirinya merasa optimis, jumlah investor pasar modal di Jawa Timur tahun depan masih bisa ditingkatkan, setidaknya ada penambahan investor baru sekitar 50.000 Single Investor Identification . (MC Diskominfo rov Jatim/non-ryo/eyv)