Wali Kota:Banda Aceh Kota Paling Toleran di Dunia

:


Oleh MC KOTA BANDA ACEH, Rabu, 12 Desember 2018 | 12:34 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 309


Banda Aceh.InfoPublik - Dari namanya saja, Aceh merupakan singkatan dari Arab, Cina, Eropa, dan H(india). Artinya Aceh ini terdiri atas beragam suku, ras, dan agama. Dan sejak ratusan tahun yang lalu dari dari nenek moyang, masyarakat sudah hidup rukun.

"Jika tidak toleran, tentu suku atau umat agama lain tidak betah dan bisa hidup dengan nyaman di Aceh khususnya lBanda Aceh," begitu ungkap Wali kota Banda Aceh, Aminullah Usman saat dimintai tanggapannya terkait hasil survei Setara Institute yang menempatkan Banda Aceh di posisi dua kota intoleran di Indonesia, Selasa (11/12/2018).

Untuk menjaga kerukunan antar umat beragama, pihaknya kata Aminullah, secara rutin mengadakan rapat dengan Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) yang di dalamnya terdiri dari tokoh lintas agama. "Silahkan dikorfimasi langsung kepada tokoh-tokoh agama dan umat selain muslim bagaimana kondisi kehidupan umat beragama di Banda Aceh,"terangnya.

"Kota kami sangat toleran. Masjid dan gereja berdiri berdampingan. Begitu juga dengan keberadaan kuil dan vihara di tengah-tengah masyarakat biasa saja di Banda Aceh. Umat agama kristen, budha, dan hindu, bebas beribadah tanpa ada gangguan sedikit pun. Ruang bagi aktivitas keagamaan dan kebudayaan mereka juga kita buka seluas-luasnya," ungkapnya.

Jika pun ada gesekan, sambung Aminullah, ia memastikan hal tersebut murni karena persoalan pribadi, bukan atas dasar agama. "Tak pernah ada konflik agama di Banda Aceh. Saya selaku wali kota berada di garda terdepan dalam menjamin kerukunan antar umat beragama," ungkapnya lagi.

Ia pun melayangkan protes berat atas hasil survei dimaksud yang disebutnya sangat merugikan Banda Aceh. "Oleh karena itu, saya meminta mereka untuk membuka kepada publik dasar dan metode apa yang digunakan dalam surveinya sehingga hasilnya begitu. Hasil survei itu sangat bertolak belakang dengan kondisi riil di Banda Aceh,"urainya.

"Selama ini kerukunan umat beragama menjadi modal penting bagi kami dalam rangka menguatkan berbagai sektor pembangunan mulai dari wisata, infrastruktur, dan juga mendatangkan para investor, di samping kondisi keamanan yang sangat kondusif," katanya.

Ia menambahkan, hasil survei Setara Institute juga bertolak belakang dengan beragam penghargaan yang didapatkan Banda Aceh. "Oleh Kementerian Pariwisata, Banda Aceh dinobatkan sebagai destinasi wisata halal terpopuler di Indonesia. Survei integritas oleh KPK, kita peringkat pertama nasional."

"WTP 10 kali berturut-turut juga baru Banda Aceh yang bisa meraihnya. Dalam pelayanan publik, Banda Aceh juga dinilai terbaik oleh pemerintah pusat dengan terpilihnya kami sebagai kepala daerah pembina pelayanan publik terbaik di Indonesia. Jadi kami heran kenapa hasil survei Setara Institute bisa begitu,"tuturnya.

Aminullah menegaskan, kerukunan antar umat beragama di Banda Aceh juga sudah diakui secara nasional bahkan dunia. "Bukan sedikit kabupaten/kota di Indonesia yang datang untuk mempelajari bagaimanan umat beragama bisa hidup rukun di Banda Aceh. Dari luar negeri juga banyak yang belajar kerukunan umat beragama di kota ini,"urainya.

"Hal tersebut membuktikan jika penerapan syariat Islam di Banda Aceh memperkuat kerukunan umat beragama, dan bukan malah melemahkan kami. Dan jika ada yang bertanya, saya akan menjawab dengan bangga; Banda Aceh adalah kota yang paling toleran di dunia,"jelasnya.