Beragam Terobosan BPBD Banda Aceh Tanggulangi Resiko Bencana

:


Oleh MC KOTA BANDA ACEH, Senin, 10 Desember 2018 | 16:16 WIB - Redaktur: Tobari - 670


Banda Aceh, Infopublik – Edukasi kebencanaan adalah sebuah keniscayaan, dengan kondisi dan fakta yang ada edukasi ini menjadi amat penting. Lebih-lebih bagi masyarakat kota yang berada dalam wilayah rawan bencana.

"Sikap antisipatif dan partisipatif menjadi kunci keberhasilan mengedukasi masyarakat akan bahaya bencana," kata Kepala BPBD Kota Banda Aceh, Fadhil, S Sos, MM diruang kerjanya. Senin, (10/12/2018).

Menurutnya, edukasi kebencanaan dapat diartikan sebagai segala upaya, metode, dan operasional untuk memberikan pengetahuan, pemahaman, dan sikap positif masyarakat terhadap situasi kebencanaan sehingga memunculkan rasa tahu dan sikap proporsional dalam menghadapi bahaya bencana.

Selama ini masyarakat hanya diberikan warning jika ada bencana datang tanpa ada edukasi memadai mengenai langkah-langkah kesiapan dan prosedur menghadapi bencana.

Padahal edukasi kebencanaan amat penting untuk penyiapan mental dan kesadaran publik dalam melakukan tindakan-tindakan cepat pada saat dan sesudah bencana terjadi. Dia juga mengingatkan bahwa, edukasi juga dapat meminimalisir korban jiwa karena masyarakat akan memperoleh pemahaman tentang penyelamatan jiwa saat bencana itu terjadi.

Fadhil menjelaskan, BPBD kota Banda Aceh adalah salah satu perangkat SKPD walaupun terdapat keunikan dengan SKPD yang lain, karena peran dan fungsinya sedikit berbeda.

Disini memiliki peran tiga hal yaitu sebagai komando, koordinasi dan sebagai pelaksana di bidang Penanggulangan Bencana ,paradigma baru tugas kita bukan hanya waktu bencana namun lebih dari itu adalah Manajemen Penanggulangan Bencana dari sebelum bencana, waktu bencana sampai masa pemulihan dari pencana tsb.

Namun Program terpenting adalah menguatan ketahanan masy dlm menghadapi bencana berupa program pengurangan resiko bencana.

Untuk itu kita berupaya, bagaimana kita menjadikan kota Banda Aceh sebagai kota yang tangguh bencana, langkah dan upaya yang kita lakukan seperti melakukan kajian resiko bencana serta Rencana Penanggulangan Bencana yang menjadi acuan dalam usaha Pengurangan Resiko bencana.

"Dan ini kita harapkan tanggung jawab bukan hanya kepada pemerintah, namun peran Dunia Usaha dan Masyarakat sangat penting," Jelas Fadhil.

Fadhil menyebutkan, semangat berkaloborasi kunci sukses program ini. Maka beruntunglah pemerintah Aceh khususnya Banda Aceh karena musibah Tsunami beberapa tahun yang telah memberi perubahan yang signifikan untuk kemajuan kota Banda Aceh.

Dimana kita berpikir rehab rekon itu suatu pelajaran yang meninggalkan banyak warisan sejarah dan ini adalah hal yang harus kita syukuri untuk kita tindak lanjuti.

Oleh karena itu program BPBD kota Banda Aceh dalam menanggulangi resiko bencana menjadi suatu kenicayaan yang sangat luar biasa.

Mulai dari penguatan lembaga, kemudian juga penguatan kapasitas, regulasi serta bagaimana kita mengoptimalisasikan dalam hal pengurangan resiko bencana, langkah apa saja yang perlu  dilakukan serta memastikan semua masyarakat itu faham bagaimana menghadapi bencana.

Beberapa langkah–langkah sudah mereka lakukan, seperti escape building, escape road maupun rambu-rambu bencana dan juga sistem  peringatan dini, penyebarluasan informasi, kemudian pihaknya juga mengedukasikan masyarakat baik sosialisasi tatap langsung, sosialisasi media cetak maupun elektronik, dan juga dilakukannya simulasi bencana.

Kita juga mengharapkan gedung escape building bukan hanya berfungsi untuk tempat evakuasi bencana namun lebih dari itu sebagai pusat kegiatan kemasyarakatan (escape building community center).

"Kita juga ingin kuatkan beberapa komunitas dalam membangun ketangguhan bencana seperti membentuk Gampong Tangguh Bencana (Destana), Sekolah Madrah Aman Bencana (SMAB), Rumah sakit aman bencana, Hotel Aman Bencana dan lainnya," kata Fadhil. (sabur/toeb)