Dua Mahasiswi UGM Asal Blora Ciptakan Lampu Hemat Energi

:


Oleh MC KAB BLORA, Senin, 10 Desember 2018 | 12:31 WIB - Redaktur: Juli - 1K


Blora, InfoPublik - Dua mahasiswi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta asal Kelurahan Jetis, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, berhasil menciptakan lampu hemat energi ramah lingkungan.

Lampu ini bermanfaat dalam situasi darurat (emergency), misalnya ketika listrik padam di malam hari. Keduanya adalah kakak dan adik, Fadhiela Noer Hafiezha dan Chaieydha Noer Hafiezha.

“Lampu ini kami beri nama LA HELIST (lampu emergency hemat listrik) dengan tujuan bisa ramah lingkungan. Didesain minimalis dan mampu nyala dan bertahan hingga 12 jam,” kata  Fadhiela Noer Hafiezha, di Blora, Minggu (9/12/2018).

Alasan lain keduanya membuat lampu emergency terinspirasi dengan sering padamnya listrik di wilayah Blora yang  membuat kurang nyaman bagi masyarakat.

“Bersama Chaieydha Noer Hafiezha, kami mencoba buat trobosan baru dengan membuat penerang ruangan di saat terjadi pemadaman listrik,” katanya.

Dia menjelaskan, untuk menyalakan lampu tersebut cukup menggunakan satu baterai kecil berkekuatan 1,5 volt, sedangkan lampu yang digunakan 3 watt hingga 9 watt.

“Selain tahan lama, lampu ini juga hemat energi, serta banyak lagi keunggulan lain. Lampu emergency ini bisa menjadi solusi saat pemadaman listrik atau digunakan setiap saat,” lanjutnya.

Adik kakak yang saat ini kuliah di Universitas Gajah Mada Yogyakarta Jurusan S1 Teknik Mesin dan S2 Pertanian ini membuat lampu emergency hemat listrik sudah sejak satu tahun lalu.

Chaieydha Noer Hafiezha mengatakan pengerjaan pembuatan lampu ini tidak sulit karena pirantinya sudah ada. Bahkan, dalam sehari mampu menghasilkan 5 hingga 10 lampu emergency.

“Sekarang ini ada empat karyawan yang membantu, kalau dulu hanya di bantu orang tua,” ujarnya.

Ia berharap ke depan lampu emergency hemat listrik ini bisa bermanfaat dan mampu membuka lapangan perkerjaan bagi masyarakat.

“Kami akan terus mengembangkan, dengan harapan bisa bermanfaat bagi semua orang terlebih pada masyarakat yang belum mendapatkan jangkauan aliran listrik,” harapnya.

Untuk promosi penjualan lampu emergency hemat listrik, ia menggunakan jejaring media sosial, dan bantuan keluarga serta kerabat dekat.

“Harga lampu juga tidak mahal hanya Rp40 ribu hingga Rp50 ribu per buah. Alhamdulillah pemesannya sudah mencapai luar Jawa seperti Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, hingga Papua," terangnya

Sementara itu Supriyo, salah seorang warga desa Bangowan Kecamatan Jiken, mengaku senang dan terbantu dengan adanya hasil karya mahasiswi itu, sehingga memudahkan saat terjadi pemadaman listrik.

“Lampu ini sangat efektif sekali, ada pemadaman listrik tinggal menyalakan lampu ini dan tidak perlu mencari penerang ruangan lainnya,” ujarnya.  (MC Kab. Blora/Teguh).