Pemkab Lumajang Gelar Rakor SKPG untuk Tingkatkan Kualitas Gizi Masyarakat

:


Oleh MC KAB LUMAJANG, Selasa, 13 November 2018 | 15:50 WIB - Redaktur: Noor Yanto - 636


Lumajang, InfoPublik - Dalam rangka meningkatkan dan memperbaiki kualitas gizi masyarakat Lumajang, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang melalui Dinas Kesehatan mengadakan Rapat Koordinasi Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) di Aula Panti PKK Lumajang Provinsi Jawa Timur, Selasa (13/11/2018).

Kegiatan ini diikuti oleh Kelompok Kerja Kewaspadaan Pangan dan Gizi yang berasal dari beberapa OPD, Camat, dan Ketua TP. PKK Kecamatan se-Kabupaten Lumajang. Kepala Bidang Kesehatan Dinkes Lumajang dr. Rosyidah menjelaskan, tujuan diselenggarakan kegiatan ini untuk membangun kualitas SDM masyarakat Lumajang agar mampu berdaya saing dengan wilayah lain, khususnya peningkatan kualitas pangan dan gizi masyarakat Lumajang.

"Peserta diharapkan dapat memahami sebaran kasus gizi di Kabupaten Lumajang, memahami kondisi kecamatan rawan gizi, memahami strategi penurunan stunting melalui perbaikan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan, memahami dukungan lintas sektor terutama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dalam menanggulangi stunting di Lumajang," jelasnya.

Sementara itu, Plt. Asisten Administrasi Setda Kab. Lumajang Hanifah Diah Ekasiwi saat membuka kegiatan tersebut menyampaikan, untuk mempercepat penanganan gizi buruk di Lumajang, masyarakat diharapkan mampu secara mandiri mengetahui dan cara mengatasinya bersama – sama.

“Hal ini diharapkan sebagai langkah waspada dini, dengan mengetahui kondisi ini maka segera dilakukan upaya terpadu untuk mengatasinya, sehingga balita tidak menjadi gizi buruk,” harapnya.

Hanifah menjelaskan untuk mempercepat penanganan gizi burut tersebut, Pemerintah Pusat melalui Bappenas telah menyusun Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi (RAN-PG) Tahun 2015-2019, dimana penyusunan RAN-PG berorientasi aksi terstruktur dan terintegrasi dalam 5 Pilar Rencana Aksi, meliputi perbaikan gizi masyarakat, peningkatan aksesibilitas pangan, peningkatan pengawasan mutu dan keamanan pangan, peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat, serta pengungatan kelembagaan pangan dan gizi.

Dirinya berharap jajaran yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, seperti Kecamatan dan Desa untuk terus melakukan inovasi – inovasi gerakan mengatasi masalah pangan dan gizi dan tetap menjaga kelestarian inovasi tersebut dengan melibatkan semua elemen masyarakat.

“Optimalkan upaya – upaya preventif di Posyandu, Desa dan Kecamatan oleh lintas sektor baik dengan swadaya, ADD, maupun sumber – sumber pembiayaan lain sesuai ketentuan yang berlaku,” tuturnya. (MC Kab. Lumajang)