Balai Besar KSDA Papua Barat Gelar Pelatihan Pengembangan Ekowisata Berbasis Masyarakat di Raja Ampat

:


Oleh MC KAB RAJA AMPAT, Jumat, 26 Oktober 2018 | 07:53 WIB - Redaktur: Tobari - 718


Raja Ampat, InfoPublik - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Papua Barat menyelenggarakan pelatihan pengembangan ekowisata berbasis masyarakat selama empat hari di Kabupaten Raja Ampat.

Pelatihan ini bertujuan meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pengelolaan sumber daya hutan yang berkelanjutan di kabupaten yang mendunia karena keindahan alam dan potensi pariwisatanya tersebut.

Sebagaimana yang diterima rilis yang diterima Media Center Raja Ampat, Kamis (25/10) yang diterima dari Balai Besar KSDA Papua Barat menjelarkan menjelaskan pelatihan itu dilaksanakan di Kota Waisai dan Kampung Warimak, Distrik Tiplol Mayalibit pada tanggal 15-19 Oktober lalu.

“Kegiatan pelatihan dan peningkatan kapasitas Kelompok Tani Hutan dengan melibatkan stakeholder terkait ini dalam rangka pengembangan ekowisata teresterial berbasis masyarakat di Kabupaten Raja Ampat,” tulis Adrian, salah satu pegawai Balai Besar KSDA Papua Barat yang diterima Kamis, (25/10).

Adrian menuturkan, kegiatan ini dilaksanakan di 4 kampung binaan Balai Besar KSDA Papua Barat, yakni Kampung Saporkren dan Kampung Saonek di Distrik Waigeo Selatan, serta Kampung Waifoi dan Kampung Warimak di Distrik Tiplol Mayalibit, yang melibatkan masing-masing 15 orang perwakilan pengurus dan anggota kelompok tani hutan pada ke-4 kampung binaan.

Kepala Bidang KSDA Wilayah I Sorong Andi Muhammad Kadhafi, S.Hut,M.Si saat membuka kegiatan tersebut menjelaskan maksud dan tujuan serta manfaat pelaksanaan kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pembinaan daerah penyangga kawasan konservasi.

Sehingga masyarakat menjadi berdaya dan mampu secara mandiri mengembangan ekowisata berbasis masyarakat pada desa binaan di Kabupaten Raja Ampat.

Pelaksanaan kegiatan ini melibatkan berbagai pihak terkait, yaitu Conservation International Indonesia dan Fauna and Flora International dengan materi pelatihan baik teori maupun praktek yaitu sosialisasi strategi pengembanan ekowisata teresterial berbasis masyarakat.

Sosialisasi itu, dengan strategi “KASIH”  (Kreatifitas Atraksi Satu Kampung Untuk Indonesia Hijau) di Kabupaten Raja Ampat, pelatihan pemanduan wisata alam, pelatihan pengelolaan homestay, pelatihan SMART Patrol dan dasar-dasar kehutanan dan konservasi

Saat dikonfirmasi melalui telephone selular, Kepala Bidang KSDA Wilayah I Sorong, Andi Muhammad Kadhafi, S.Hut,M.Si, menjelaskan kegiatan itu mau mendorong masyarakat melalui kegiatan ecotourim dan diversifikasi atraksi masyarakat binaan Balai Besar KSDA Papua Barat.

“Kita berharap dengan adanya kegiatan ecotorism ini kesejahteraan masyarakat meningkat melalui kegiatan yang sustanaible, misalnya pengamatan burung, pengamatan kuskus dan atraksi-atraksi masyarakat dan mengurangi akses masyarakat  ke hutan,” katanya.

Dijelasnya ini merupakan cara baru pengelolaan kawasan konservasi, dimana masyarakat menjadi subyek pengelolaan.

“Dulu yang kita tahu polhut melarang dan larang, sekarang tetap larang tapi masyarakat yang berperan, kita SDM terbatas, kita gandeng stakeholder baik itu LSM, Pemda maupun swasta, mendorong masyarakat untuk menjaga hutan dan mereka mendapatkan sesuatu dari situ,” katanya. (Petrus Rabu/Media Center Raja Ampat/toeb).