Pemkot Pekalongan Targetkan Transaksi Rp7 Miliar Dalam PBN 2018

:


Oleh MC KOTA PEKALONGAN, Minggu, 21 Oktober 2018 | 16:55 WIB - Redaktur: Tobari - 363


Pekalongan, InfoPublik - Pemkot Pekalongan menargetkan transaksi Rp7 miliar pada Pekan Batik Nusantara (PBN) 2018, kata Walikota Pekalongan H.M Saelany Machfudz pada pembukaan Pekan Batik Nusantara 2018, Sabtu (20/10) di halaman Museum Batik Kota Pekalongan. 

Saelany mengatakan bahwa PBN 2018 diselenggarakan mulai 20 - 24 Oktober 2018 di Kawasan Wisata Budaya Jetayu Kota Pekalongan dengan mengusung tema “Pesona Batik Peranakan Wujud Akulturasi Budaya", dalam rangka menyambut Hari Batik Nasional ke-9 sekaligus peringatan satu asa warsa Pekan Batik di Kota Pekalongan.

"PBN tahun ini merupakan tahun ke-10, kami menyelenggarakan Perayaan Pekan Batik, dan kami menargetkan transaksi Rp7 miliar, kalau tahun 2017 kita berhasil mencapai Rp6,2 miliar. Dan harapannya target ini bisa terpenuhi," kata Saelany.

Ia menambahkan bahwa penyelenggaraan Pekan Batik Nusantara bertujuan untuk mempromosikan dan meningkatkan pemasaran batik kepada dunia Internasional, memperkenalkan dan mempromosikan kota Pekalongan sebagai pusat destinasi wisata batik dunia.

Dengan demikian akan meningkatkan pula kunjungan wistawan baik lokal maupun luar negeri, dan yang lebih utama adalah mempertemukan pelaku usaha batik dengan para buyer nasional dan internasional, dan mitra usaha serta stakeholder.

Selain itu juga sebagai sarana untuk membangun dukungan dan komitmen masyarakat bahwa batik merupakan warisan budaya yang harus dilestarikan, serta mengembangkan industri batik melalui kreatifitas dan inovasi batik.

Pada pembukaan Pekan Batik tahun ini, dihadiri 5 duta besar negara sahabat, di antaranya Duta Besar Mesir Ahmad Amr Ahmad Moawad, Sekretaris 3 Duta Besar Ukraina, Shana dan ny Obiseva, Deputy Head of Mission Duta Besar Swiss, Istri Duta Besar Peru ny Maria Susan Santos De Cardevas, dan Perwakilan Woman Internation Club ny Merry Ane M Obusan.

Selain itu dihadiri juga oleh perwakilan kota dan kabupaten tetangga, serta luar pulau jawa yang bahkan  turut serta dalam stand pameran batik.

Sementara itu, Sekda Kota Pekalongan yang sekaligus menjadi Ketua Penyelenggara PBN 2018, Sri Riminingsih, menyampaikan bahwa pelaksanaan Pekan Batik Nusantara tahun ini diikuti 129 stand.

Terdiri dari stand kementerian, Provinsi/kabupaten/kota luar jawa,Kabupaten Batang dan Kabupaten Pekalongan, dan BUMN/BUMD, Perbankan, serta UKM Batik Kota Pekalongan mentargetkan jumlah pengunjung 100.000 orang.

"Kita optimis dengan berbagai rangkaian kegiatan yang ada kita bisa mencapai 100.000 pengunjung. Hal ini berdasarkan hasil pelaksanaan Pekan Batik tahun 2017 lalu yang dikunjungi oleh 91.243 orang," kata Sri Ruminingsih. 

Ia juga menyampaikan bahwa rangkaian acara PBN ini telah dimulai sejak bulan September lalu dengan adanya Lomba Cipta Selendang Batik Motif NKRI dan upacara peringatan Hari Batik pada tanggal 2 Oktober yang dimotori oleh Komunitas Generasi Penerus Batik.

Pada kesempatan tersebut, telah ditandatangani Pakta Integritas dan dibacakan komitmen Generasi Penerus Batik tentang upaya mempertahankan batik sebagai warisan budaya tak benda dan predikat Kota Pekalongan sebagai kota kreatif dunia, dan membangun industri batik yang ramah lingkungan.

Pekan Batik yang akan digelar selama 5 hari ini akan dimeriahkan dengan berbagai pagelaran seni budaya masyarakat Kota Pekalongan. Gala Dinner dan Fashion Show sebagai ajang promosi dan pemasaran usaha batik yang melibatkan desainer dan para model serta peragawati dengan karya terbaru yang siap ekpose. 

Karnaval batik kolosal dan teatrikal juga turut dihadirkan sebagai simbol semangat dalam membangun pilar perekonomian masyarakat.

Adapun yang berbeda dalam penyelenggaraan PBN tahun ini, yaitu adanya Pameran Rumah Kreatif Batik yang merupakan area tematik yang menggambarkan berbagai jenis dan motif batik Pekalongan.

"Di Rumah Kreatif Batik ini dipamerkan pula batik-batik warisan seniman legendaris seperti karya Oey Soe Tjoen, Liem Ping Wie, dan kain batik yang berumur 100 tahun koleksi ibu Fathiah. (MC Kota Pekalongan/Achmad mahmudin/Dimas Arga/toeb)