Desa Kalibanger Lolos Verifikasi ODF

:


Oleh MC KAB TEMANGGUNG, Rabu, 17 Oktober 2018 | 19:28 WIB - Redaktur: Tobari - 547


Temanggung, InfoPublik – Menjadi desa pertama yang lolos verifikasi Open Defication Free (ODF), Desa Kalibanger, Kecamatan Jumo Temanggung diharapkan mampu memberikan motivasi untuk Sembilan desa lainnya yang terdapat di Kecamatan Gemawang.

Ditargetkan pada tahun 2019 mendatang kesembilan desa tersebut juga lolos dalam verifikasi ODF. Dalam hal ini Dr. Emisih Kurniati selaku Kepala Puskesmas Gemawang mengatakan, untuk mencapai ke tahapan tersebut tentunya harus ada dukungan dari berbagai pihak, seperti masyarakat dan juga pemangku kebijakan.

Selain itu juga mengubah pola kebiasaan masyarakat, dalam hal ini mengubah pola masyarakat yang buang air sembarangan, menjadi buang air pada satu tempat atau jamban menjadi titik terpenting terlaksannya ODF. 

Seperti Desa Kalibanger sendiri telah melalui berbagai tahapan untuk mendapatkan verifikasi tersebut. Beberapa tahun yang lalu awal dari penyuluhan, kemudian kami melakukan pemicuan, yang bukan berati hanya sekedar penyuluhan tetapi kami juga keliling untuk mencari.

"Benarkah di sungai ada BAB, benarkah di kebun ada BAB, dan setelah itu kami menyadarkan masyarakat untuk ikut rembug," ujar Emi saat ditemui di peringatan HKN ke 54 di Gemawang, Selasa (17/10).

Emi menyebutkan usai dilakukan penyuluhan serta pemicuan selanjutnya pihak Puskesmas mengusulkan pengadaan jamban. “Kami sudah mulai penyuluhan-penyuluhan PHBS kepada masyarakat, kemudian kami berusaha dengan lintas sektoral untuk pengadaan jamban karena kami berfikir kalau masyarakat memiliki jamban akan lebih mudah mengubah pola BAB nya", ujarnya.

Sementara itu, Kepada Desa Kalibanger Fachrudin menuturkan pihaknya telah mendukung ODF tersebut  melalui dana desa. Ia menganggap masalah seperti ini merupakan masalah penting yang harus diselesaikan karena menyangkut masalah kesehatan.

"Sebanyak 1.800 penduduk yang terdapat di Kalibanger sudah ODF semuanya, tiga dusun sudah ODF  sejak akhir 2017, jadi 2018 kita maksimalkan, tinggal kita menyempurnakan barang kali ada yang terlewatkan kita support dengan dana yang ada,” katanya.

Ia pun mengungkapkan saat akan menerapkan ODF tersebut banyak berbagai kendala yang dihadapi seperti mengubah perilaku hidup masyarakat.

”Kadang-kadang untuk buang air besar di jamban  itu ada yang belum terbiasa, sehingga menjadi problem, butuh waktu untuk memberikan pengertian dan sosialisasi  akhirnya mereka sadar dan mau melakukan kegiatan tersebut,” ungkapnya. (MC TMG/Ria/Tegar / EJP/toeb)