TPL Latih Petani Kopi Lokal Tingkatkan Produksi 

:


Oleh MC KAB TOBA SAMOSIR, Jumat, 12 Oktober 2018 | 09:02 WIB - Redaktur: Kusnadi - 195


Balige, InfoPublik - PT. Toba Pulp Lestari,Tbk (TPL) melaksanakan program pelatihan petani kopi lokal. opi lokal.Tujuannya untuk pemberdayaan petani kopi lokal agar bisa meningkatkan hasil produksi dengan daya saing tinggi di pasaran nasional bahkan dunia.

Pelatihan ini bekerjasama dengan pusat pelatihan tanaman kopi dan kakao (Puslitkoka) Jember, selama tiga hari 11-13 Oktober 2018 yang digelar di Balai Desa Simare Kecamatan Habinsaran Kabupaten Toba Samosir (Tobasa).

Manajer pemberdayaan Masyarakat TPL Ramida Siringoringo, Kamis (11/10) mengatakan program pelatihan bagi petani kopi ini merupakan program pengembangan ekonomi rakyat demi kemandirian ekonomi masyarakat wilayah Tobasa.

Ramida menilai pasar kopi yang mendunia mendukung keberadaan Indonesia sebagai salah satu negara produsen kopi terbesar dan terbaik di dunia.

Namun kesejahteraan petani kopi di Indonesia belum sebaik dengan kualitas kopi mereka akibat kurangnya pengetahuan akan tanaman kopi.

“Banyak petani kopi di Tobasa hidup sederhana.Untuk itu kita perlu melatih keterampilan tentang budidaya kopi dan pengetahuan pengolahan pasca panen petani untuk mendorong perekonomian mereka” kata Ramida.

Sementara Djoko Soemarno pelatih kopi dari Puslitkoka menyatakan, kopi dari Indonesia belum dapat memenuhi permintaan kopi berkualitas tinggi dari pasar dunia akibat dari produksi dan kualitasnya yang rendah.

Untuk itu program pelatihan yang dilaksanakan TPL ini menjadi wadah edukasi yang efektif bagi petani kopi Tobasa meningkatkan produktivitas dan kualitas kopi agar dapat memenuhi kualitas yang diminta.

“Pasar kopi didunia sudah ada, pertani Indonesia hanya perlu meningkatkan kualitas dan produksi kopi yang baik, oleh karena itu pelatihan ini sangat tepat dan bermanfaat” ujar Djoko.

Pukka Pangaribuan (50) salah seorang petani kopi dari desa Simare mengaku kurang mengetahui jenis-jenis kopi yang berkualitas.

Bahkan Pukka memiliki pemahaman untuk tidak mengkonsumsi kopi jenis arabika yang dipahami memiliki kandungan yang dapat merusak kesehatan.

“Baru dipelatihan ini saya tahu bahwa ternyata kopi milik saya yang jenis arabika memiliki nilai jual yang tinggi, untunglah ada pelatihan dari TPL ini” tutur Pukka.

Hal senada juga disampaikan Pasal Manalu (49) “Terima kasihlah TPL untuk pelatihan ini, saya akhirnya tahu ternyata bisa menambah pendapatan dari tanaman kopi” sebutnya.

Pelatihan bagi petani kopi di desa Simare ini merupakan program pelatihan petani kopi ketiga yang dilaksanakan TPL dalam kurun waktu dua bulan terakhir,.

Sebelumnya kegiatan serupa juga diadakan di Kabupaten Humbang Hasundutan dan Kabupaten Simalungun. (MC Tobasa vit/rik/Kus)