Kemenkominfo Shooting Succes Story BHAKTI di Raja Ampat

:


Oleh MC KAB RAJA AMPAT, Senin, 8 Oktober 2018 | 04:35 WIB - Redaktur: Tobari - 624


Raja Ampat, Infopublik - Kementerian Komunikasi dan Informatika, melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BHAKTI), melaksanakan shooting succes story di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, Jumat-Minggu (5-8/Oktober 2018).

Yulis Widya Marfiah, MT, Kepala Divisi Layanan Telekomunikasi dan Informasi Untuk Badan Usaha II Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi, Kementerian Kominfo menjelaskan Bhakti Kemenkoninfo  saat ditemui di Waisai, Raja Ampat, Jumat (6/10), menjelaskan kegiatan shooting succes story ini untuk merangkum semua penyedia akses internet di Raja Ampat yang telah dilakukan Kementerian Kominfo melalui BHAKTI 

Terpilihnya Raja Ampat karena Raja Ampat memiliki karekter budaya dan alam yang khas dan unik, apalagai wilayah timur Indonesia menjadi prioritas penyediaan program dan project BHAKTI-Kemenkominfo  dalam mendukung kemerdekaan sinyal tahun 2020, khususnya penyediaan sinyal dan akses internet.  

“Kami memilih Raja Ampat untuk shooting. Karena kultur, fisik dan wilayah Timur memang menjadi target kita untuk penyediaan program yang ada di Bhakti Kemenkominfo, di antaranya penyediaan akses sinyal dan akses internet,” ujar Yulis Widya Marfiah, MT.

Jadi kami datang kesini untuk membuat succes story semuanya, mulai perencanaan kerja Bhakti, implementasi sampai pada penyediaannya dan semua succes story masyarakatnya kita angkat.

Hal lain dikatakannya, selain berkaitan dengan project dan program kerja Bhakti, Kemenkoimfo pemilihan Raja Ampat juga ingin mengangkat kebudayaan dan kekayaan alam Raja Ampat.

Kebudayaan Raja Ampat unik dan terbaik, tetapi juga sumber daya alamnya, kita angkat masalah pariwisata, baik darat maupun bawah lautnya karena kami membangun akses internet didaerah-daerah pariwisata berdasarkan usulan Kementerian Pariwisata dan pemda setempat.

Dengan mengangkat sektor pariwisata ini maka mendukung pengembangan dan pembangunan daerah khusunya di sektor pariwisata.

Oleh karena itu, kegiatan succes story ini tidaknya mengambil data di daratan seperti kebudayaan dan pemandangan alam tetapi juga melakukan pengambilan data-data dibawah laut (diving). Jadi internet itu kan bermanfaat untuk wisatawan disini, untuk mencari lokasi dan  data-data informasi wisata.

Lebih lanjut Yulis Widya Marfiah, MT memaparkan selain akses sinyal dan internet, beberapa project pokok BHAKTi, Kemenkominfo dalam mendukung pembangunan telekomunikasi dan informtika seperti Palaparing (menyambungkan fiber optik yang belum terpasang oleh operator) sebanyak 56 kabupaten/kota dan umumnya di wilayah Timur.

Di wilayah barat sudah di komersialisasikan sedangkan wilayah tengah ditargetkan bulan ini akan dikomersialisasi. Sedangkan paket Timur sebelum 2019, bisa menikmati fasilitas ini. Palaparing gunanya lebih murah berinternet.  “Disana ada fiber optic yang corenya sampai 24 core,”  jelasnya

Selain itu, juga ada project penyediaan satelit multifungsi yang ditargetkan pada tahun 2022 diluncurkan dan tahun ini sudah dilakukan tender kerja samanya. “Mudah-mudahan semua project kita berjalan lancar,” harapnya.

Sedangkan target merdeka sinyal itu hingga tahun 2020 dan itu kurang lebih 500 BTS yang akan dibangun, sedangkan untuk akses internet target pertahun itu hampir 1.000 lokasi.

Semua model program Bhakti Kemenkominfo ini sinergi dengan kementerian/lembaga terkait serta stakeholder terkait. Usulannya dari teman-teman daerah/pemerintah, kementerian/lembaga terkait ataupun lembaga atau LSM resmi pun bisa.

“Prioritas pembangunan kita adalah di daerah terdepan, tertinggal dan terluar serta daerah perbatasan,” katanya. (Petrus Rabu/MC Raja Ampat/toeb).