Gunakan Water Bombing, Pemadaman Api di Gunung Sindoro – Sumbing Akan Selasai Dua Hari

:


Oleh MC KAB TEMANGGUNG, Jumat, 14 September 2018 | 16:22 WIB - Redaktur: Tobari - 1K


Temanggung, InfoPublik –Selama dua hari ke depan  pesawat helikopter milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), akan mulai beroperasi untuk memadamkan api dalam kebakaran Gunung Sindoro dan Sumbing di Jawa Tengah.

Helikopter yang digunakan untuk water bombing tersebut dipastikan akan melakukan pemadaman api dari tanggal 14 hingga 15 September 2018.

Penjabat Bupati Temanggung Sudaryanto mengatakan selama dua hari ke depan dipastikan api bisa padam dengan water bombing ini. Helikopter yang mampu mengangkut air sebanyak 500 liter tersebut direncanakan akan mengambil air dari Tlaga Menjer Wonosobo.

“Tlaga Menjer ini tentu saja paling dekat, paling efektif, yang lain juga dari segi keamanan pertimbangannya, karena kalau dari sini dari Kranggan, dari Selis tidak memungkinkan sehingga yang paling gampang di danau, danau ini paling mudah,” kata Sudaryanto saat menyambut kedatangan helikopter BNPB, Kamis (12/9).

Ia juga menuturkan telah melakukan koordinasi dengan Wakil Bupati Wonosobo terkait dengan pengambilan air di Telaga Menjer ini. ‘Saya tadi sudah koordinasi dengan wakil bupati, dan kelihatan yang paling nyaman dari sana,” tambah Sudaryanto.

Disamping itu, Sudaryanto menegaskan dengan menggunakan water bombing sendiri tentunya pemadaman api ini dapat lebih efektif dan diharapkan dalam dua hari ini akan selesai.

“Dan diharapkan informasinya dua hari, dua hari ini selesai dua titik di Gunung Sindoro, dan lima titik di Gunung Sumbing yang sekarang sudah mengarah ke Kabupaten Magelang,” tutur Pj Bupati itu.

Sementara itu, Flight Operation Officer (FOO) helikopter BNPB, Endar Apritiya menyampaikan usai helikopter melakukan pendaratan pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan pihak BPBD untuk melakukan pemetaan titik api.

“Teknisnya pada awalnya kita mulai rapat, kemudian penentuan titik mana saja dari pada apinya , setelah itu kita ploting dan dilakukan water boming tersebut,” jelas Endar.

Dalam menggunakan water bombing sendiri tidak dapat dipastikan berapa kali api langsung bisa padam karena tergantung dengan intensitas api yang ada. “Selama api itu belum padam biasanya kita sampai beberapa kali kita bombing kembali,” jelas Endar. 

Ia pun juga menyebutkan pemadaman dengan water bombing sendiri dianggap lebih efektif karena mengingat  jalur udara lebih cepat dari titik air ke titik api akanlebih cepat.(MC TMG/ Ria / Coeplis /EJP/toeb)