Bersihkan Laut, Raja Ampat Libatkan Ratusan Penyelam

:


Oleh MC KAB RAJA AMPAT, Minggu, 19 Agustus 2018 | 18:29 WIB - Redaktur: Juli - 1K


Raja Ampat, InfoPublik - Menyukseskan gerakan nasional membebaskan laut dari sampah, Pemerintah Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI melibatkan ratusan penyelam dari berbagai lembaga/instansi pemerintah maupun swasta untuk membersihkan laut Raja Ampat dari sampah dan bintang berduri.

Aksi bersih laut ini bertajuk, "Bersih-bersih laut, angkat bintang laut berduri menghadap ke laut di 73 titik sepanjang pesisir pantai seluruh Indonesia, yang dilaksanakan di Pelabuhan Waisai-Kota Raja Ampat, Minggu (19/8).

Selain Pelabuhan Waisai sebagai pintu masuk Raja Ampat kegiatan serupa juga dilaksanakan di dua obyek wisata di Raja Ampat yakni Pulau Saunek Mondey dan Pulau Arborek, Distrik Meonsmanswar, Raja Ampat.

Bupati Raja Ampat melalui Kepala Dinas Pariwisata Raja Ampat Yusdi Lamatenggo menjelaskan, kegiatan bersih-bersih laut ini merupakan aksi nasional untuk membebaskan laut Indonesia dari sampah. Kegiatan ini sebagai aksi nyata peduli laut dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-73 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Dijelaskannya kegiatan ini tidak saja dilaksanakan di Raja Ampat tetapi juga di 72 titik pantai lainnya di Indonesia mulai dari Sabang sampai Merauke.

"Raja Ampat menjadi titik terakhir dari aksi bersih-bersih laut dalam rangka HUT Proklamasi Kemerdekaan RI tahun ini. Gerakan ini untuk mendukung gerakan  nasional membersihkan laut. Kenapa, untuk menanamkan rasa cinta kita kepada laut," ujar Yusdi Lamatenggo.

Ia mengatakan, laut bersih itu tidak  saja menjadi tanggung jawab pemerintah tetapi juga menjadi tanggung jawab seluruh komponen masyarakat.

Yusdi juga berharap aksi bersih laut ini menjadi momentum mengingatkan semua pihak untuk bersama-sama menjaga Raja Ampat sebagai destinasi wisata dunia. "Kita usahakan Raja Ampat ini harus bersih dan  bebas dari sampah," ungkapnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, di dunia ini Indonesia merupakan negara dengan penyumbang sampah laut terbesar di dunia.

"Jika dibiarkan maka laut  akan penuh sampah. Bahkan penelitian Universitas Hasanuddin menjelaskan ikan di Indonesia bagian timur banyak mengandung mikroplastik," tutur Yusdi usai memberikan arahan bagi para penyelam.

Setelah kurang lebih 1 jam didasar laut Pelabuhan Waisai, Raja Ampat para penyelam membawa sejumlah sampah di kantong plastiknya masing-masing. Sampah-sampah itu berbagai jenis. Selanjutnya sampah itu akan dibuang ke tempat pembuangan akhir.

“Saya harap masyarakat bisa lihat ini. Laut ini bukan tempat sampah. Mari kita sama-sama hargai laut. Laut adalah masa depan kita bersama. Apalagi Raja Ampat ini tujuan wisata dunia, diharapkan masyarakat bisa menjaga keindahan alam kita yang tercinta ini,” katanya.

Kegiatan bersih-bersih laut ini didukung sejumlah lembaga seperti Club Diving Proporsional Asisiasi Diving Raja Ampat (PADRA) yang merupakan kumpul pengusaha resort, hotel dan homestay di Raja Ampat, komunitas Non Goverment Organisation (NGO) seperti Conservation International, Gabungan Pengusaha Wisata Selam Republik Indonesia (Gahawisri) dan club mobil Raja Ampat

Kegiatan bersih-bersih laut ini juga melibatkan Basarnas Raja Ampat, Polres Raja Ampat, Unit Pelaksana Teknis Badan Layanan Umum Daerah Provinsi Papua Barat dan beberapa institusi lainnya. By.Petrus Rabu/MC Raja Ampat