Gubernur Jambi Raih Anugerah Kihajar 2016 Dari Mendikbud

:


Oleh MC Prov Jambi, Senin, 28 November 2016 | 11:44 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 840


Jakarta, InfoPublik -  Gubernur Jambi, Zumi Zola meraih Penghargaan Anugerah Kihajar (Kita Harus Belajar) 2016 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, penghargaan kepada kepala daerah yang sangat mensupport dan mendorong penggunaan Teknologi Informasi dan Komputer (TIK) dalam penyelenggaraan pendidikan, bertempat di Auditorium Gedung D Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Jumat Sore, (25/10).

Zola meraih Penghargaan Anugerah Kihajar 2016 Kategori Utama yang diserahkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Prof.Dr.Muhadjir Effendy,MAP. Zola meraih Penghargaan Anugerah Kihajar 2016 Kategori Utama bersama dua orang kepala daerah lainnya, yakni Walikota Gorontalo dan Walikota Bontang, dan menjadi satu-satunya gubernur dari 34 provinsi di Indonesia yang meraih Anugerah Kihajar Kategori Utama.

Pada kesempatan tersebut, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan juga memberikan penghargaan kepada para pemenang Lomba dan Kuis Kihajar 2016, yakni kepada juara 1, juara 2, dan juara 3 Lomba Mobile Edukasi (Lomba Mobile Kihajar), Lomba Video Edukasi, Penghargaan Radio Mitra Peduli Pendidikan 2016, serta pemenang Kuis Kihajar 2016 (kategori SD, kategori SMP, kategori SLTA, dan kategori khusus).

Dalam sesi wawancara, Zola mengatakan bahwa diperolehnya Anugerah Kihajar 2016 merupakan suatu kehormatan bagi Provinsi Jambi dalam pembangunan sektor pendidikan, sebagai upaya untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang tangguh, yang berdaya saing.

"Ini menjadi suatu kehormatan yang luar biasa bagi Provinsi Jambi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kita mendapatkan Anugerah Kihajar 2016 Kategori Utama, satu-satunya gubernur yang mendapat Kategori Utama. Sejak dilantik, sampai sekarang sudah 9 bulan menjabat, saya dan Pak Fachrori Umar melalui Dinas Pendidikan sangat memperhatikan pendidikan kita. Ini untuk mempersiapkan SDM, kita harus bisa bersaing, baik secara nasional dengan provinsi-provinsi lain, maupun dengan dunia internasional. Mudah-mudahan anak-anak kita mempunyai daya saing yang tangguh juga, mengingat MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN sudah berlaku. Jadi mau tidak mau, pendidikan harus terus kita behani dan tingkatkan," jelas Zola.

"Salah satu program yang kita andalkan untuk meningkatkan SDM kita adalah dengan beasiswa, mulai dari SMA, SMK, S1, S2, S3, sampai dokter spesialis," tambah Zola.

"Pendidikan kita juga kita dorong ke next level (level berikutnya) yang lebih tinggi lagi, dengan mendorong penggunaan teknologi. Alhamdulillah, ini diapresiasi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," ujar Zola.

Zola menegaskan, penghargaan tersebut bukan untuk dia pribadi, tetapi untuk seluruh guru dan tenaga pendidik di Provinsi Jambi. "Penghargaan ini bukan untuk saya pribadi, walaupun ditulisnya atas nama saya, tetapi sebetulnya untuk seluruh guru dan tenaga pendidik yang selama ini telah mengabdikan dirinya untuk memberikan pendidikan dimanapun itu, terutama di daerah pelosok dan daerah terpencil. Mereka itulah yang sudah bekerja keras untuk anak-anak kita. Jadi, saya mempersembahkan penghargaan ini untuk para guru dan tenaga pendidik di Provinsi Jambi," ungkapnya.

"Saya juga mengucapkan selamat hari guru, dan mudah-mudahan ini menjadi momentum yang sangat baik untuk kita semua, untuk dunia pendidikan, khususnya di Provinsi Jambi, dan juga untuk semua pemangku kepentingan yang memiliki kewenangan, untuk memutuskan, termasuk juga walikota, bupati, dan semua, agar kita dapat bersinergi untuk anak-anak kita, supaya anak-anak kita bisa bersaing lebih baik lagi," tutur Zola.

Ketua Panitia, Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Didi Suhardi dalam laporannya menyampaikan, Anugerah Kihajar (Kita Harus Belajar) ditujukan untuk motivasi kepada seluruh sekolah untuk lebih banyak menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pelaksanaan belajar.Didi Suhardi menyatakan, Anugerah Kihajar dimulai tahun 2006 dan saat ini telah dikuti oleh seluruh (34) provinsi se Indonesia.

Selain Anugerah Kihajar, lanjut Didi Suhardi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga mengadakan Lomba Kihajar dan Kuis Kihajar, yang telah dilakukan sejak tahun 2012, kuis dilaksanakan secara online, baik melalui komputer atau laptop sekolah maupun laptop yang dibawa sendiri. (Biro Humas Prov.Jambi/Eyv)