Pelabuhan Batam Terpadat Layani Angkutan Laut Natal dan Tahun Baru

:


Oleh Dian Thenniarti, Rabu, 26 Desember 2018 | 10:44 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 1K


Jakarta, InfoPublik - Hingga hari-H Angkutan Laut Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 (Nataru) yang jatuh pada Selasa (25/12), Pelabuhan Batam masih menjadi pelabuhan yang terpadat mengalami lonjakan penumpang.

"Jumlah penumpang yang melalui Pelabuhan Batam pada Selasa/hari-H sebanyak 104.010 orang, terdiri dari penumpang naik sebanyak 59.180 orang, dan penumpang turun sebanyak 44.830 orang," ujar Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Capt. Wisnu Handoko, Selasa (25/12).

Setelah Batam, berturut-turut menyusul lima besar pelabuhan terpadat untuk angkutan laut Nataru 2018/2019 adalah Tanjung Balai Karimun sebanyak 75.960 orang, Tanjung Pinang 70.853 orang, Sungai Pakning 48.615 orang, dan Tanjung Uban 46.930 orang.

Capt Wisnu menambahkan, dari 52 pelabuhan yang dipantau dari Posko Angkutan Nataru 2018/2019 Kementerian Perhubungan (Kemenhub), hingga hari-H, jumlah penumpang naik sebanyak 421.475 orang, dan penumpang turun sebanyak 356.713 orang.

Sementara berdasarkan laporan dari Posko Angkutan Laut Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 Kemenhub hingga 25 Desember 2018 pagi, secara umum penyelenggaraan angkutan laut Natal dan Tahun Baru berjalan lancar, dan belum terjadi lonjakan penumpang di setiap pelabuhan. 

"Laporan dari petugas Posko Angkutan Laut Natal Tahun 2018 dan Tahun Baru 2019, hingga Selasa tidak ada penumpang di pelabuhan yang tidak terangkut kapal, serta tidak terjadi musibah kecelakaan kapal," kata capt. Wisnu.

Sementara itu, pasca bencana tsunami yang menerjang Selat Sunda pada Sabtu 22 Desember 2018 lalu, Kemenhub juga telah mengeluarkan Maklumat Pelayaran yang berisi imbauan kepada seluruh jajaran Ditjen Perhubungan Laut, nakhoda dan operator kapal, agar mewaspadai adanya cuaca ekstrim yang berpotensi terjadi dalam tujuh hari kedepan.

"Kami tak henti-hentinya mengingatkan para Nakhoda kapal untuk memperhatikan laporan cuaca dari BMKG dan Maklumat Pelayaran yang dikeluarkan Ditjen Perhubungan Laut, baik sebelum kapal berangkat maupun selama kapal berlayar," pungkas Capt. Wisnu.