Habibie Award Jadi Habibie Prize Layaknya Nobel Prize

:


Oleh G. Suranto, Jumat, 6 November 2020 | 21:10 WIB - Redaktur: Untung S - 448


Jakarta, InfoPublik - Penganugerahan Habibie Award yang merupakan ajang pemberian penghargaan kepada  peneliti, perekayasa, dan dosen di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), akan naik level menjadi Habibie Priza layaknya Nobel Prize.

Sejak tahun 1999, Habibie Award diselenggarakan oleh Yayasan Sumber Daya  Manusia (SDM) Iptek, dan sampai dengan Tahun 2019, telah di anugerahkan Habibie Award kepada 66 orang penerima penghargaan tersebut.

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang PS Brodjonegoro menyampaikan, selama ini Habibie Award dikelola oleh Yayasan SDM Iptek, ruang lingkupnya masih merupakan inisiatif Yayasan dan keluarga almarhum B.J. Habibie.

“Kami bermaksud mengangkat Habibie Award menjadi level nasional di dukung Kemenristek/BRIN,” kata Bambang pada acara Penandatanganan Piagam Serah Terima Habibie Award dari Yayasan SDM IPTEK kepada Kementerian Ristek/BRIN. Serah terima  tersebut dilakukan melalui telekonferensi menggunakan aplikasi daring, di Jakarta, Jumat (6/10/2020).

Menurut Bambang, hal tersebut menjadi salah satu upaya penguatan iptek dengan cara  memberikan perhatian bagi para pelakunya, seperti peneliti, perekayasa, dan juga  dosen. Sebagian dari mereka telah mendedikasikan hidupnya untuk pengembangan iptek yang mengarah melahirkan inovasi.

“Tentunya selain penghargaan dalam bentuk kesejahteraan, kita juga ingin memberi penghargaan khusus bagi mereka yang punya pencapaian luar biasa,” paparnya.

Menteri Bambang menambahkan, adanya Habibie Award dapat memperkaya kriteria dan atau jenis  penghargaan,  bagi para peneliti/periset dan perekayasa Indonesia.

“Oleh sebab itu, kita ingin jadikan penghargaan ini  sebagai The Ultimate One. Anugerah tertinggi untuk peneliti, yang  kedepannya diharapkan agar menjadi bergengsi seperti layaknya Nobel Prize,” ungkap Menteri Bambang.

Kemenristek/BRIN telah bersepakat dengan Yayasan SDM IPTEK, untuk berkolaborasi dalam penyelenggaraan  Habibie Award yang akan dimulai Tahun 2020. Dengan penandatangan ini, maka selanjutnya Habibie Award akan bernama Habibie Prize.

Nama Habibie Prize diberikan karena Pemerintah dalam hal ini Kemenristek/BRIN, berniat untuk mengakselarasi penghargaan ini ke tingkat Internasional di masa yang akan datang.

“Dengan demikian Habibie Prize tidak lagi hanya menjadi kegiatan Yayasan SDM IPTEK, tetapi akan menjadi agenda tahunan dari Kemenristek/BRIN, yang akan ditingkatkan menjadi penganugerahan  SDM IPTEK ke level Internasional. Agenda Habibie Prize, tahun ini akan diadakan pada 10 November, sebagai rangkaian acara penutupan Hakteknas dan pembukaan Indonesian Innovation Expo 2020,” jelas Menteri Bambang.

Penghargaan Habibie Prize akan diberikan kepada perseorangan atau badan yang dinilai aktif dan berjasa besar dalam menemukan, mengembangkan dan menyebarluaskan berbagai kegiatan IPTEK yang baru (innovative), serta bermanfaat secara berarti (significant) bagi peningkatan kesejahteraan, keadilan dan perdamaian.

Habibie Award (Habibie Prize)  terdiri dari lima kategori, yaitu Bidang Ilmu Dasar, Bidang Ilmu Kedokteran dan Bioteknologi, Bidang Ilmu Rekayasa, Bidang Ilmu Sosial, Ekonomi, Politik dan Hukum, Bidang Ilmu Filsafat, Agama, dan Kebudayaan.

“Terima kasih kepada pemerintah dalam hal ini Kemenristek/BRIN telah mengangkat penghargaan ini ketingkat lebih tinggi, sehingga harapannya dapat dikenal lebih luas oleh masyarakat,” terang Ilham Akbar Habibie.