Generasi Muda Diminta Tidak Terpengaruh Politik Uang

:


Oleh Wawan Budiyanto, Sabtu, 28 November 2020 | 19:09 WIB - Redaktur: Untung S - 431


Jakarta, InfoPublik - Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Prof. Dr. Widodo Muktiyo menegaskan, masyarakat khususnya generasi muda jangan sampai tidak menyalurkan hak pilih pada pemilihan serentak 2020 karena merupakan ruang kekuasaan dan hak untuk memilih pemimpinnya.

Inilah perwujudan kedaulatan rakyat untuk menetapkan pemimpin dan tidak terpengaruh politik uang.

“Idealisme generasi muda dituntut (dalam Pemilihan). Jangan mau diberi uang untuk memilih kandidat tertentu, meskipun sedang sulit. Inilah harga diri generasi muda dalam memilih pemimpin. Termasuk dalam menerapkan protokol kesehatan, saya yakin teman-teman semuanya telah mendapatkan informasi dalam penerapannya,” ujar Widodo pada acara Webinar bertema Pemilihan Serentak 2020: Peran Masyarakat dalam Melawan Hoaks melalui Cek Fakta, Sabtu (28/11/2020).

Menurutnya, hak politik yang diberikan oleh negara harus ditunaikan dengan baik, dengan cara menjaga idealisme yaitu memilih pemimpin yang terbaik, bukan karena iming-iming uang.

Ia berharap, di era saat ini Indonesia menjadi negara demokratis yang lebih baik serta melahirkan pemimpin yang berkualitas, pemimpin yang merefleksikan masyarakat. Proses memilih pemimpin yang berkualitas itu membutuhkan perilaku dalam memilih yang menerapkan langsung, umum, bebas rahasia (Luber) serta jujur dan adil (Jurdil).

Lebih jauh Widodo memaparkan, dalam mencari sosok pemimpin terbaik, maka generasi muda harus mencari informasi sebanyak mungkin. Di era post truth, generasi muda harus sadar untuk tidak mudah terpengaruh karena informasi tersebut bisa berupa narasi manipulatif yang kebenarannya dipertanyakan.

“Nalar anak muda dituntut untuk mengkombinasikan akal dan hati memilih pemimpin yang sebaiknya seperti apa. Karakteristik di tengah pandemi yang membutuhkan kecerdasan digital agar tidak salah memilih informasi,” lanjutnya.

Pada kesempatan yang sama, Akademisi dari Universitas Telkom, Asosiasi Ilmuwan Data Indonesia, Dr. Andry Alamsyah mengajak generasi muda untuk mulai menetapkan pilihan dari sekarang setelah melakukan penelusuran terkait calon pemimpin sebagaimana yang dihimbau oleh Dirjen IKP tersebut.

“Tidak lama lagi kita akan menghadapi pemilihan serentak, mulai dari sekarang kita harus aware, lihat kiri kanan, kita harus lihat apa yang kita baca, sudah harus mulai menetapkan pilihan. Dan juga mulai melihat apakah ada pelanggaran dan juga mulai mengingatkan lingkungan kita apakah ada hoax ataupun disinformasi,” ujar Andry.

Sementara itu, jurnalis Medcom.id, Rodi Aulia mengungkapkan, ada banyak kanal di internet yang bisa digunakan oleh generasi muda untuk melakukan pengecekan atas suatu berita atau informasi. Generasi muda dan seluruh masyarakat tinggal melakukan pemeriksaan validasi informasi dengan menggunakan gawai masing-masing.

“Kalau menerima informasi kemudian terganggu dengan informasi tersebut, kita harus skeptis dan periksa informasi tersebut melalui gadget yang kita miliki. Periksa di situs resmi yang memiliki kanal cek fakta seperti kominfo.go.id, cekdata.com, turnbackhoax.id, dan medcom.id. Kami dari medcom setiap hari patroli dan mempublikasikan berita-berita yang beredar benar atau hoax,” jelas Rodi.