Menlu Imbau Malaysia Investigasi Penembakan WNI

:


Oleh Eko Budiono, Jumat, 28 Agustus 2020 | 20:39 WIB - Redaktur: Isma - 420


Jakarta, InfoPublik - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi, mengimbau  Malaysia melakukan investigasi terkait kasus penembakan warga negara Indonesia (WNI) di Johor, Malaysia.

WNI ditembak karena diduga bertindak agresif saat diamankan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM).

"Kita telah meminta agar investigasi terhadap peristiwa penembakan dilakukan secara transparan," kata Retno melalui keterangannya, Jumat (28/8/2020).

Retno mengatakan, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Johor Bahru menerima informasi dari APMM mengenai penyelundupan burung murai batu dan murai kampung yang diduga dilakukan tiga WNI.

Berdasarkan penjelasan APMM, kejadian berawal dari penangkapan terhadap satu perahu yang diawaki oleh dua warga negara Malaysia yang mengaku sedang menunggu perahu dari Indonesia untuk transfer paket burung tersebut.

Kemudian satu perahu yang diawaki tiga orang WNI, dihentikan petugas APMM. "Saya ulangi menurut keterangan APMM, satu orang WNI bertindak agresif dan melakukan perlawanan serta berusaha merebut senjata petugas," ujarnya.

Karena ada WNI yang bertindak agresif, lanjut Retno, petugas APMM bereaksi dan menembak WNI tersebut hingga meninggal dunia. Ia menegaskan, KJRI Johor Baru akan terus meminta penjelasan lebih lanjut pada otoritas Malaysia.

"KJRI Johor Bahru akan terus meminta penjelasan lebih lanjut dan hasil investigasi otoritas Malaysia, mengenai kejadian tersebut," tambahnya.

Sementara dua orang WNI lainnya ditahan APMM.

Retno memastikan pihaknya akan memberikan pendampingan hukum kepada WNI tersebut untuk memastikan terpenuhinya hak-hak dalam peradilan Malaysia.

Sebelumnya, KJRI Johor Bahru, Malaysia, membenarkan bahwa ada tiga WNI asal Kecamatan Bintan Utara, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau, ditangkap anggota Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) saat hendak menyelendupkan burung murai batu.

Salah satu WNI, yaitu A (40), meninggal tertembak, sedangkan dua lainnya, yakni U (44) dan M (55), diringkus petugas.

"KJRI Johor Bahru pada Senin (24/8/2020) sekitar pukul 17.00 waktu setempat menerima informasi dari APMM terkait kejadian yang melibatkan tiga orang WNI penyelundup burung murai batu, dan satu orang dilaporkan meninggal dunia tertembak oleh aparat penegak hukum APMM di Tanjung Sedili (90 km Timur JB)," kata Pelaksana Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya KJRI di Johor Bahru, Anang Firdaus.

(Foto: Kemlu)