Puluhan Bakal Calon Kepala Daerah Terindikasi Dinasti Politik

:


Oleh Eko Budiono, Kamis, 27 Agustus 2020 | 20:36 WIB - Redaktur: Isma - 341


Jakarta, InfoPublik - The Indonesian Institute menyatakan, ada 52 bakal calon kepala daerah yang mengikuti Pilkada 2020 terindikasi dinasti politik. Dari jumlah tersebut, 71,5 persen bakal calon akan maju di tingkat kabupaten, dengan rincian, 27 bakal calon bupati dan 10 bakal calon wakil bupati.

"Berdasarkan tingkatan dalam Pilkada, 71,15 persen bakal calon akan berlaga di tingkat kabupaten," ujar Manajer Riset dan Program The Indonesian Institute, Arfianto Purbolaksono, dalam keterangannya, Kamis (27/8/2020).

Sementara itu, 25 persen bakal calon yang terindikasi dinasti politik maju di tingkat kota, terdiri dari 10 bakal calon wali kota dan tiga bakal calon wakil wali kota. Kemudian, 3,85 persen bakal calon dari dinasti politik mencoba peruntungannya di tingkat provinsi, satu bakal calon gubernur dan satu bakal calon wakil gubernur.

Lebih lanjut, Arfianto merinci, berdasarkan status hubungan, bakal calon dengan kepala daerah yang akan habis masa jabatannya, mantan kepala daerah, tokoh partai politik, hingga presiden dan wakil presiden. Ada 23 bakal calon merupakan anak mereka, 16 bakal calon berstatus sebagai istri, dan sembilan bakal calon adalah adik mereka.

Selain itu, terdapat satu bakal calon berstatus kakak kepala daerah. Satu orang lainnya berstatus sebagai ayah pimpinan DPRD tingkat kabupaten, satu orang keponakan menteri sekaligus pimpinan partai politik, serta satu orang besan dari menteri.

Sementara, kategori hubungan anak paling banyak maju menjadi calon wali kota sebanyak delapan orang dan calon wakil bupati enam orang. Sedangkan untuk hubungan istri, sebagian besar maju sebagai bakal calon bupati yakni 11 orang.

Apabila dikelompokkan berdasarkan gender, dari 52 bakal calon kepala daerah terbagi sama masing-masing perempuan dan laki-laki sebanyak 26 orang. Keduanya paling banyak menjadi calon bupati untuk perempuan 15 orang dan laki-laki 12 orang.

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) M. Tito Karnavian, mengharapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) membuat tema debat publik Pilkada 2020 terkait  pandemi Covid-19.

Menurut Mendagri, akan muncul banyak gagasan dari calon kepala daerah mengenai penanggulangan wabah.

"Saya sudah sampaikan kepada KPU RI, materi debatnya spesifik. Perbanyak betul tentang bagaimana strategi penanganan pandemi Covid-19 di daerah yang melaksanakan Pilkada, sehingga semua kontestan adu gagasan dan adu berbuat untuk bisa menangani Covid-19," kata Mendagri.

Mendagri mengatakan, Pilkada 2020 seharusnya menjadi momentum daerah untuk memilih calon pemimpin yang berkualitas dan mampu menangani pandemi Covid-19.

KPU akan menggelar Pilkada 2020 di 270 daerah pada 9 Desember. (Foto: Kemendagri)