Mendagri Imbau Patuhi Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

:


Oleh Eko Budiono, Rabu, 26 Agustus 2020 | 21:33 WIB - Redaktur: Isma - 281


Jakarta, InfoPublik - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) M.Tito Karnavian mengimbau pelaksanaan protokol kesehatan dalam  Pilkada 2020.

Menurut Tito, jika protokol kesehatan tak dilakukan dengan baik, ini rawan menimbulkan klaster Covid-19 saat pilkada.

"Momentum pilkada bukan menjadi media penularan, melainkan justru menjadi gelombang memobilisasi masyarakat menjadi agen perlawanan Covid-19," ujar Tito melalui keterangan tertulisnya, Rabu (26/8/2020).

"Hal itu terjadi kalau protokol kesehatan dilakukan dengan benar. Kalau tidak dilakukan, maka akan jadi klaster," katanya.

Tito juga mengingatkan kembali bahwa hingga saat ini tidak satupun ahli yang bisa menjawab kapan pandemi Covid-19 selesai.

Hal yang ada, kata dia, baru sebatas skenario-skenario prediksi pandemi selesai, yaitu skenario saat vaksin ditemukan, obat Covid-19 ditemukan dan saat terjadinya herd immunity (kekebalan komunitas).

Karena itu, ia mengatakan bahwa penanganan Covid-19 merupakan urusan sosial kontrol. Dengan demikian, perlu dukungan dari seluruh jajaran pemerintah di daerah agar pandemi bisa tertangani dengan baik.

"Tidak cukup hanya diimbau dan didorong. Perlu ada keserentakan dan kesungguhan untuk menangani Covid-19 ini," ujarnya.

"Kita juga masih perlu meningkatkan masalah 3 M yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak," tambahnya. 

Pilkada 2020 akan digelar pada 9 Desember mendatang. Ada 270 daerah yang menggelar pilkada secara serentak pada tahun ini.

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) M.Tito Karnavian, menyatakan dukungannya terhadap bisnis kreatif baru, berupa pengelola kegiatan atau event organizer virtual (EO virtual) dilibatkan dalam kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020.

Menurut Mendagri, jasa EO virtual yang belakangan ini banyak dipakai kalangan bisnis, dapat diterapkan pada penyelenggaraan kampanye pilkada sehingga aman dari COVID-19.

Keuntungan lainnya juga mampu menggerakkan kegiatan ekonomi digital, berbasis kreativitas yang banyak digeluti anak-anak muda.

"EO bisa mendisain event kampanye tatap muka yang diikuti peserta 50 orang, misalnya, kemudian dikoneksikan dengan medsos secara virtual lewat live streaming online dan kanal digital lainnya, sehingga bisa diikuti audiens yang lebih banyak, hingga menjangkau bahkan ribuan orang," kata Mendagri.

(Foto: Kemendagri)