Februari 2021, Kinerja Manufaktur Indonesia Terus Menunjukkan Peningkatan

:


Oleh lsma, Selasa, 23 Maret 2021 | 11:06 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 329


Jakarta, InfoPublik - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan kinerja manufaktur Indonesia pada Februari 2021 masih di zona ekspansif pada level 50,9 atau sedikit lebih rendah dibanding Januari 2021 (52,2). Namun ini masih lebih baik dari kinerja manufaktur di beberapa negara ASEAN.

"Kinerja manufaktur Indonesia tersebut masih di dorong oleh peningkatan permintaan baru dan output. Hal ini memberikan indikasi terus berlanjutnya pemulihan aktivitas manufaktur," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KITA pada Selasa (23/03/2021).

Secara global, lanjut Menkeu, kinerja manufaktur kembali menguat di tengah peningkatan pertumbuhan permintaan baru dan produksi, khusunya di Amerika Serikat (AS) dan Eropa.

"Meskipun restriksi terkait penanganan COVID-19 di beberapa negara menyebabkan gangguan supply chain, namun optimisme terhadap pemulihan ke depan masih tinggi," jelas Sri Mulyani.

Berdasarkan laporan International Monetary Fund (IMF) terhadap kondisi Indonesia, secara umum portofolio utang Indonesia tercatat masih resilient terutama pada level utang dan kebutuhan pembiayaan bruto.

"Bahkan, IMF memberikan proyeksi positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2021 pada tingkat 4,8 persen, sejalan dengan proyeksi OECD (4,9 persen) dan lebih tinggi dari Bank Dunia (4,4 persen)," kata Menkeu.

Ditambahkannya, IMF menilai fundamental Indonesia yang kuat dan kebijakan makroekonomi yang pruden berkontribusi pada ketahanan ekonomi.

"IMF juga mengapresiasi upaya Pemerintah Indonesia dalam melakukan reformasi struktural melalui UU Cipta Kerja, serta upaya menutup infrastructure gap," kata Sri Mulyani.