Menkominfo Paparkan Program Konektivitas Digital Indonesia ke Presiden Jokowi

:


Oleh Tri Antoro, Jumat, 26 Februari 2021 | 11:55 WIB - Redaktur: Wawan Budiyanto - 358


Jakarta, InfoPublik - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny Gerard Plate memaparkan, langkah strategis pembangunan infrastruktur jaringan telekomunikasi berkualitas dalam beberapa waktu ke depan. Langkah tersebut, merupakan bagian dari Program Konektivitas Digital yang diluncurkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Jumat (26/2/2021).

"Melaporkan pada Bapak Presiden Joko Widodo terkait dengan beberapa program strategis Kementerian Kominfo tersebut terutama pembangunan infrastruktur," ujar Menkominfo Johnny Gerard Plate pada peluncuran Program Konektivitas Digital Indonesia.

Program pertama adalah lima paket pembangunan Base Transceiver Station (BTS) pada wilayah Tertinggal, Terpencil, dan Terdepan (3T). Cakupan dari proyek di atas adalah membangun jaringan telekomunikasi BTS dalam dua tahun ke depan yang menjangkau sebanyak 7.800 desa atau kelurahan.

Pembangunannya  akan dilakukan dari tahun 2021 atau 2022 setelah selesai proses lelang yang dilakukan oleh Kominfo. Target penyelesaian infrastruktur tersebut direncanakan rampung pada tahun 2024.

Saat ini, paket 1 dan 2 telah selesai proses tendernya yang dilakukan pada akhir Januari 2021 lalu dengan nilai kontrak Rp9,5 triliun. Sisanya, paket 3,4, dan 5 dilakukan penanganan tanganan kesepakatan dengan pemerintah dilakukan pada hari ini senilai Rp18,8 triliun.

"Lima paket kontrak payung tahun anggaran 2021 dilakukan akan segera dilakukan penandatanganan oleh pemenang tender yang terdiri dari unsur capital expenditure dan operational expenditure seluruhnya sejumlah Rp28,3 triliun," katanya.

Selanjutnya, pembangunan Satelit multifungsi Satria-1 yang dilakukan melalui skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha. Saat ini sudah memasuki tahap pemenuhan pembiayaan proyek yang berasal dari berbagai pihak yakni perusahaan dalam dan luar negeri.

Adanya infrastruktur ini, disinyalir akan menyediakan akses layanan akses internet bagi sekitar 150 ribu titik layanan publik di dalam negeri. Secara detail, pelayanan akan mencakup pada 93.900 sekolah dan pesantren, 3700 fasilitas kesehatan, dan 47.900 kantor desa.

Setiap titik akan mendapatkan sambungan kecepatan internet mencapai sekitar 1Mbps. Rencananya satelit itu ditargetkan selesai pada kuartal ketiga 2023.

"Menjangkau 150 ribu layanan publik yang belum tersedia akses internet di Indonesia," imbuhnya.

Terakhir, Kementerian Kominfo telah menyelenggarakan pelatihan Digital Talent Scholarship (DTS) kepada ratusan ribu masyarakat Indonesia secara daring. Tujuannya, sumber daya manusia (SDM) yang menggunakan ruang digital secara produktif.

Pelatihan ini menyasar kepada masyarakat Indonesia dari Sabang hingga Merauke yang memiliki latar belakang pendidikan sekolah menengah atas (SMA) dan sarjana. Dengan jenis kelamin pria atau wanita. Pelatihan yang ditawarkan pun tentang Artificial Intelegence (AI), Internet of Things (IoT), Big Data Analytic, dan Cloud Computing.

"DTS di level bagi putra-putri Indonesia berijazah SMA atau sederajat dan sarjana yang diperkiran mencapai 100.000 orang," katanya.