Presiden Minta BKKBN Gunakan Metode Kekinian

:


Oleh Tri Antoro, Kamis, 28 Januari 2021 | 12:24 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 305


Jakarta, InfoPublik - Presiden RI Joko Widodo meminta Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) membuat strategi baru dalam upaya pengendalian pertumbuhan penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana. Hal tersebut disampaikannya saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kemitraan Program Bangga Kencana, Kamis (28/1/2021), di Istana Negara, Jakarta.

"Saya mengajak BKKBN beserta seluruh jajarannya dari pusat sampai ke desa, untuk menggunakan strategi yang berbeda dalam melakukan pendampingan, dalam melakukan pemberdayaan karena kelompok sasaran utama binaan bapak-ibu adalah generasi muda, keluarga-keluarga muda yang lebih berkarakter digital,” ujar Kepala Negara.

Indonesia dikatakan Presiden tengah menghadapi bonus demografi dan keluarga muda mendominasi keluarga Indonesia saat ini dan ke depan.

“Ini kita semuanya harus tahu dan harus menyiapkan betul, sehingga pada saat Indonesia emas itu yang muncul adalah keluarga yang sehat, keluarga-keluarga yang produktif, keluarga-keluarga yang betul-betul memiliki kualitas. Karena di tangan merekalah nasib bayi yang baru lahir maupun yang akan lahir ke depan,” ujarnya.

Generasi muda memiliki karakteristik yang dekat dengan dunia digital dan aktif di dunia media sosial. Untuk itu, Presiden meminta BKKBN menggunakan media-media tersebut dalam melakukan sosialisasi program-program pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana.

“Metode komunikasi BKKBN juga harus berubah. Harus berkarakter kekinian. Penyampaian-penyampaian informasi gunakan media-media yang kekinian. Sehingga sampai pesan itu ke sasaran yang kita inginkan," katanya.

Tak kalah pentingnya, Presiden mengingatkan BBKBN untuk tidak hanya menyosialisasikan mengenai jumlah anak dan jarak antar kelahiran tetapi juga mengenai upaya membangun ketahanan keluarga secara utuh di berbagai bidang baik bidang kesehatan, ekonomi, pendidikan anak, dan kebahagiaan keluarga.

“Mulai dari pemenuhan gizi, kualitas sanitasi, kualitas lingkungan, akses pendidikan, kesehatan, sampai juga terjaganya sumber-sumber pendapatan adalah pilar kesejahteraan dan ketahanan keluarga setiap keluarga Indonesia,” tuturnya.