Presiden Serahkan 584.407 Sertipikat Tanah secara Virtual

:


Oleh Tri Antoro, Selasa, 5 Januari 2021 | 14:36 WIB - Redaktur: Elvira - 410


Jakarta, InfoPublik - Presiden Joko Widodo menyerahkan 584.407 sertipikat tanah kepada masyarakat yang berada di 26 provinsi secara virtual pada Selasa (5/1/2021).

"Saya menyerahkan sertifikat tanah di 26 provinsi dan 273 kabupaten kota dan betul-betul sertifikat itu saya ingin agar sudah dipegang," ujar Presiden Joko Widodo.

Menurut dia, sertipikat yang diberikan olehnya merupakan simbol kepastian hukum atas tanah yang dimiliki masyarakat. Maka, setiap tahun pemerintah selalu meningkatkan kinerjanya dalam menerbitkan sertipikat bagi masyarakat.

Tercatat, setiap tahunnya pemerintah target dalam menerbitkan sertipikat selalu melampaui target yang direncanakan. Sejak tahun 2018 pemerintah targetkan terbitkan 5 juta sertipikat terlampaui dengan berhasil mencetak 5,4 juta sertipikat.

"Pada tahun 2019, target pemerintah mencetak sekitar 9 juta sertipikat terlampaui dengan mencetak lebih dari 9 juta sertipikat," kata Jokowi.

Pada tahun ini, pemerintah memang belum bisa mencapai target 11 juta, karena hanya mampu mencetak 6,8 juta sertipikat. Hal tersebut, terhalang oleh pandemi COVID-19 yang membuat tidak bisa capai target.

"Tahun ini tidak sesuai target karena adanya COVID-19," imbuhnya.

Pemerintah, lanjut Presiden, sangat perhatian terhadap hal ini, karena menargetkan sebanyak 126 juta sertipikat bisa diserahkan kepada masyarakat pada tahun 2025. Ini membuktikan pemerintah hadir dalam memecahkan setiap persoalan tentang tanah yang kerap menimpa masyarakat.

"Tahun 2025 insyaAllah sudah sertipikat semuanya dipegang oleh masyarakat ini adalah bukti kepastian hukum atas kepemilikan tanah," tuturnya.

Selanjutnya, Presiden mengatakan, sertipikat tanah juga bisa sebagai modal usaha bagi masyarakat yang ingin berusaha. Dengan perhitungan yang cermat masyarakat dapat mengagunkan ke bank untuk bantuan mendapatkan pinjaman.

"Bila ingin diagunkan bisa dihitung secara cermat terkait dengan bunga dan cicilannya," tutup Presiden.