Menhub Ajak Masyarakat Beli Tiket Penyeberangan Secara Daring

:


Oleh Dian Thenniarti, Senin, 14 Desember 2020 | 21:18 WIB - Redaktur: Untung S - 366


Jakarta, InfoPublik - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengajak masyarakat untuk membeli tiket perjalanan penyeberangan secara daring (elektronik) melalui aplikasi Ferizy yang disiapkan oleh PT. ASDP selaku operator penyeberangan.

Menhub Budi menjelaskan, hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kepadatan dan kerumunan penumpang di Pelabuhan sebagai upaya antisipasi pencegahan penularan Covid-19 dan menjaga kelancaran lalu lintas penyeberangan.

Pada masa libur Nataru tahun ini, selain menjaga keselamatan dan kelancaran pelayanan angkutan massal, Kemenhub fokus pada upaya antisipasi pencegahan penularan Covid-19 untuk menghindari terjadinya peningkatan kasus Covid-19 usai masa libur.

"Saya mengajak masyarakat yang ingin berpergian menggunakan kapal penyeberangan ASDP dapat memanfaatkan ferizy secara maksimal. Manfaatnya banyak sekali, diantaranya bisa mengurangi kontak fisik dan memberikan kepastian jadwal keberangkatan sehingga penumpang tidak perlu terlalu menunggu lama di Pelabuhan," ujar Menhub Budi, Senin (14/12/2020).

Menhub mengapresiasi inovasi yang dilakukan PT ASDP yang telah memaksimalkan penggunaan IT melalui sistem pembayaran secara elektronik. Menurutnya persiapan yang dilakukan PT.ASDP di libur natal dan tahun baru ini sudah sangat baik.

Pengguna jasa angkutan penyeberangan diimbau untuk merencanakan perjalanan dengan baik dengan membeli tiket online minimal 2 jam (J-2) sebelum keberangkatan, hal ini bertujuan untuk mengantisipasi kemacetan di pelabuhan dan percepatan proses integrasi manifest penumpang.

Tidak hanya pada saat keberangkatan, Menhub juga meminta protokol kesehatan 3M (Memakai masker, Menjaga jarak, dan Mencuci tangan) secara konsisten diterapkan pada saat perjalanan (di dalam kapal penyeberangan) dan pada saat tiba di kedatangan.

Untuk memperlancar penyelenggaraan angkutan penyeberangan pada libur natal dan tahun baru telah disiapkan prasarana dan sarana pada 11 lintas penyeberangan yaitu sebanyak 218 unit kapal dan 58 dermaga. PT ASDP pada tahun ini juga akan membuka lintas penyeberangan baru yaitu dari Ketapang menuju Lembar pada akhir Desember nanti.

Senada dengan Menhub, Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Ira Puspadewi menambahkan, selain terus berupaya menghadirkan layanan penyeberangan yang semakin mudah, aman dan nyaman bagi pengguna jasa khususnya pada masa adaptasi kebiasaan baru Covid-19, pihaknya memastikan tetap menerapkan protokol kesehatan dan keamanan baik di pelabuhan dan kapal secara ketat.

Protokol kesehatan yang diterapkan mulai dari melakukan desinfektan ruang publik dan
kapal, pemeriksaan suhu tubuh, pengaturan physical distancing saat kendaraan dan penumpang akan masuk keluar maupun berada di kapal, penyediaan wastafel dan hand sanitizer serta pembatasan muatan penumpang maksimal 50 persen dari kapasitas kapal.

Pada periode layanan libur panjang ini, ASDP juga menerapkan proses screening (stopper) di
sejumlah titik akses jalan menuju pelabuhan yang berperan untuk memastikan bahwa pengguna
jasa sudah memiliki tiket. Dengan demikian, penumpukan kendaraan di area tollgate pelabuhan dapat dihindari.

Sejumlah lokasi yang menjadi lokasi screening (stopper) diantaranya, wilayah Merak berada di rest area KM 43, exit tol Merak, dan jalur Cikuasa Atas. Untuk wilayah Bakauheni berada di rest area jalan tol KM 20. Sedangkan untuk di Ketapang berada di Terminal Bus Sri Tanjung, dan di Gilimanuk berada di Terminal Cargo Cekik.

Lebih lanjut Menhub menegaskan, kendaraan over load dan over dimention (ODOL) tidak diperkenankan menggunakan fasilitas penyeberangan. Untuk melakukan pengawasan terhadap truk ODOL dan menjaga kelancaran pelayanan penyeberangan di masa Libur Nataru, Kemenhub melalui Badan Pengelola Transportasi Darat (BPTD) akan menyiapkan sekitar 600 personel.

Sementara itu Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan, telah membuat regulasi dan melakukan sejumlah upaya penanganan ODOL agar tidak masuk ke pelabuhan penyeberangan.

"Ada beberapa opsi untuk penanganan ODOL agar tidak masuk ke dermaga. Salah satunya meningkatkan pengawasan di jalan tol, jadi diharapkan transaksi di merak sudah clear tidak ada ODOL. Kami juga sudah meminta kepada para operator dan pelaku usaha agar tertib sesuai dengan regulasi. Sampai saat ini sudah ada 10 BPTD yang melakukan tindakan tegas terhadap ODOL," ungkap Dirjen Budi.