Libur Panjang, Kendaraan Pribadi dan Truk Dominasi Penyeberangan ASDP

:


Oleh Dian Thenniarti, Jumat, 30 Oktober 2020 | 22:05 WIB - Redaktur: Untung S - 262


Jakarta, InfoPublik - Layanan penyeberangan pada saat puncak arus berangkat periode libur panjang Maulid Nabi SAW cukup ramai berjalan lancar, aman, dan tertib yang didominasi kendaraan mobil pribadi. Tercatat, pada Selasa (27/10) atau H-2 dan Rabu (28/10) atau H-1 trafik penumpang dan kendaraan relatif meningkat dibandingkan hari normal.

Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Ira Puspadewi mengatakan layanan penyeberangan pada arus berangkat libur panjang Maulid Nabi SAW berjalan sesuai prediksi, terjadi peningkatan pada H-2 dan H-1 yang didominasi kendaraan mobil pribadi, sepeda motor dan truk. Pada H-2 tercatat total penumpang sebanyak 27.298 orang dengan total kendaraan sebanyak 7.413 unit yang didominasi mobil pribadi sebanyak 3.376 unit, truk 2.968 unit, sepeda motor 900 unit, dan bus 169 unit.

Pada puncak arus yang jatuh pada Rabu (28/10) atau H-1 tercatat total penumpang yang menyeberang sebanyak 34.554 orang dan total kendaraan sebanyak 9.416 unit yang didominasi mobil pribadi sebanyak 4.486 unit, truk 3.131 unit, sepeda motor 1.730 unit dan bus sebanyak 169 unit.

"Bila dibandingkan dengan data H-1 pada libur long weekend Idul Adha kemarin, jumlah total penumpang pada arus puncak periode Maulid Nabi memang turun sekitar 26 persen dari 46.688 orang, diikuti total kendaraan juga turun 37 persen dari 15.064 unit. Namun, bila dibandingkan dengan long weekend peringatan HUT RI pada 17 Agustus 2020, jumlah total penumpang mengalami kenaikan 41 persen dari 24.573 orang, dan diikuti kendaraan juga naik 64 persen dari hanya 5.733 unit. Perkiraan kami, lonjakan pada libur long weekend kali ini memang tidak setinggi Idul Adha karena tidak ada urgensi masyarakat untuk pulang kampung halaman merayakan Hari Raya. Pada libur panjang Maulid Nabi ini, rata-rata penumpang hanya melakukan perjalanan rekreasi atau bepergian jarak dekat saja," jelas Ira, Jumat (30/10/2020).

Kendati demikian, ASDP tetap mengimbau masyarakat yang akan menggunakan kapal penyeberangan di lintas Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk agar mengatur waktu perjalanan berangkat dan pulang sebaik-baiknya dengan membeli tiket online via Ferizy.com.

"Kini, masyarakat sudah semakin terbiasa untuk melakukan reservasi tiket ferry via online. Selain menjaga physical distancing karena tidak perlu lagi berinteraksi dengan petugas loket, pengguna jasa juga akan semakin mudah dan cepat karena dapat bertransaksi dimana saja. Metode pembayaran juga semakin banyak pilihan. Selain menggunakan virtual account via 4 bank (Mandiri, BRI, BNI dan Permata), pengguna jasa bisa melakukan transaksi pembayaran Ferizy menggunakan fitur Finpay yang mendukung pembayaran telepon Telkom atau seperti saat memilih membayar menggunakan gerai Alfamart/POS). Setelah mendapat kode bayar, maka lakukan pembayaran menggunakan metode pembayaran telepon pada layanan mobile banking dari masing-masing bank yang dimiliki," jelas Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin.

ASDP kembali mengingatkan seluruh pengguna jasa agar tetap patuh dalam penerapan protokol kesehatan saat berada di terminal pelabuhan, maupun saat berada di kapal. "Dalam menjaga keselamatan dan kenyamanan diri sendiri dan penumpang lainnya, maka wajib memakai masker, menjaga jarak fisik serta rajin mencuci tangan dengan air dan sabun, atau gunakan hand sanitizer. Protokol ini wajib dilaksanakan oleh seluruh pengguna jasa maupun seluruh petugas di lapangan," ujar Shelvy.

ASDP pun terus berupaya menghadirkan layanan penyeberangan yang semakin mudah, aman dan nyaman bagi pengguna jasa khususnya pada masa adaptasi kebiasaan baru Covid-19 yang memastikan tetap menerapkan protokol kesehatan dan keamanan baik di pelabuhan dan kapal secara ketat.

Protokol kesehatan yang juga diterapkan, mulai dari melakukan desinfektan ruang publik dan kapal, pemeriksaan suhu tubuh, pengaturan physical distancing saat kendaraan dan penumpang akan masuk keluar maupun berada di kapal, penyediaan wastafel dan hand sanitizer, serta pembatasan muatan penumpang maksimal 50 persen dari kapasitas kapal.