Pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Sampalan dan Bias Munjul Dimulai

:


Oleh Dian Thenniarti, Senin, 3 Agustus 2020 | 23:29 WIB - Redaktur: Untung S - 801


Jakarta, InfoPublik – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi bersama Gubernur Provinsi Bali I Wayan Koster pada Senin (3/8/2020) melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking dua pelabuhan penyeberangan yaitu Pelabuhan Sampalan di Pulau Nusa Penida, serta Pelabuhan Bias Munjul di Pulau Nusa Ceningan, Kabupaten Klungkung Provinsi Bali.

Dimulainya pembangunan kedua pelabuhan tersebut untuk mendukung pariwisata di Bali, dimana keduanya termasuk ke dalam Pelabuhan Segitiga Emas (Sanur, Nusa Penida dan Nusa Ceningan/Lembongan) yang terhubung dengan Pelabuhan Sanur yang terletak di Denpasar.

"Insya Allah kedua pelabuhan ini bisa selesai dalam waktu sembilan bulan atau pertengahan tahun 2021," jelas Menhub, Senin (3/8/2020).

Menhub mengatakan, pihaknya telah berkomitmen untuk mendukung bangkitnya pariwisata di Bali setelah mengalami keterpurukan akibat pandemi Covid-19. Tentunya dengan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Lebih lanjut Menhub menuturkan, pihaknya telah menggelar rapat intensif dengan Pemprov Bali untuk membicarakan dukungan transportasi terhadap pariwisata di Bali seperti : konsep super hub tourism, maritim, dan penelitian tentang rencana akses darat menuju Bali Utara.

"Bapak Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa Bali akan menjadi super hub tourism tidak hanya di Indonesia tetapi sampai Asia Tenggara bahkan Australia," kata Menhub.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Provinsi Bali, I Wayan Koster menyebut, dengan dibangunnya kedua pelabuhan akan memudahkan aksesibilitas menuju kawasan segitiga emas, sehingga dapat mendorong peningkatan jumlah wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Selain itu, keberadaan pelabuhan juga dapat mendukung aktivitas keagamaan masyarakat Bali.

"Ketika akan ada upacara agama rutin dimana masyarakat se-Bali itu melakukan persembahayangan yang datang dari berbagai kabupaten di Bali. Karena tidak ada pelabuhan, mereka kesusahan untuk naik ke kapal karena harus angkat-angkat kainnya sambil mengusung sesajennya dari berbagai wilayah," tutur Wayan Koster.

Rencananya, Pelabuhan Sampalan akan dibangun dua lantai dengan luas area kolam 9.000 meter persegi, kapasitas sandar 10 speedboat, dengan estimasi biaya pembangunan Rp86,7 Miliar. Sedangkan Pelabuhan Bias Munjul akan dibangun menjadi dermaga bagi speed boat dan kapal Ro-ro, dengan estimasi biaya pembangunan sebesar Rp109,6 Miliar.

Pada saat ini, Pelabuhan Sampalan (Nusa Penida) dapat menampung kapasitas 1 juta penumpang per tahun. Jika konsep Pelabuhan Segitiga Emas ini sudah terealisasi, diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan lalu lintas di Pulau Nusa Penida dan Nusa Ceningan serta berdampak pada ekonomi warga setempat.