Satelit Nusantara 2 Gagal Orbit, Kominfo Kirim Surat ke ITU

:


Oleh Tri Antoro, Jumat, 10 April 2020 | 15:45 WIB - Redaktur: Untung S - 613


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) segera menindak lanjuti gagalnya Satelit Nusantara 2 mencapai orbit 113 Bujur Timur ke International Telecommunication Union (ITU) dalam waktu dekat.

"Setelah mendapatkan surat resmi dari PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) dan PT Indosat Ooredoo, maka kami akan mengirimkan surat resmi ke ITU. Supaya orbit itu tetap menjadi milik bangsa Indonesia dan dioperasikan ke depannya," ujar Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Ismail melalui Konferensi Pers Virtual, Jumat (10/4/2020).

Dalam surat tersebut, kata dia, akan berisi tentang penyebab dari satelit di atas tidak bisa mencapai orbitnya. Secara detail akan dituliskan sebagai pertimbangan ITU untuk mengambil yang terbaik bagi Indonesia.

Menurut dia, langkah ini dilakukan, agar Indonesia tidak kehilangan orbit 113 Bujur Timur yang telah diberikan oleh ITU sebagai lembaga internasional yang mengatur frekuensi. Melalui surat itu, disinyalir pemerintah akan mendapatkan sejumlah kelonggaran aturan kebijakan dari ITU.

Secara khusus pemerintah akan mendapatkan kelonggaran waktu untuk menggantikan Satelit Nusantara 2 yang gagal mencapai orbit dengan satelit lainnya.

"Normalnya kita akan mendapat perpanjangan waktu untuk mengatakan status baru kembali pengganti satelit," katanya.

Ia optimis, krisis ini dapat di atasi dengan mengikuti mekanisme yang ada sesuai dengan rekomendasi yang diberikan oleh ITU. Ada batas waktu yang masih dipergunakan oleh pemerintah Indonesia untuk melakukan serangkaian komunikasi dengan lembaga itu.

Proposal terkait dengan pengajuan solusi di atas, dapat diajukan kepada lembaga tersebut hingga 6 Juni 2020. Dengan memanfaatkan yang ada saat ini bisa dirumuskan berbagai penyebab yang menjadi kendala kegagalan satelit itu mencapai orbit.

"Penyampaian proposal pada sidang terdekat yang akan diadakan pada tanggal 6 sampai 15 Juni 2020, jadi sebelum tanggal tersebut kami menyampaikan proposal itu," pungkasnya. (Foto: Istimewa/Nasa Space Flight)