10 Gejala Gagal Ginjal

:


Oleh Putri, Jumat, 16 November 2018 | 10:33 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 1K


Jakarta, InfoPublik - Penyakit ginjal kronis merupakan masalah kesehatan dunia dengan beban biaya kesehatan yang tinggi. Sehingga penyakit ginjal kronis pada anak dapat dicegah dengan melakukan upaya pencegahan, dan pengendalian Hipertensi, Diabetes Melitus serta obesitas sejak dini.

Kualitas hidup anak dengan penyakit ginjal kronis lebih rendah dibandingkan anak yang sehat, baik secara fisik, emosional, sosial, maupun prestasi belajar. Selain itu orang tua anak dengan penyakit ginjal kronis hidup dalam kecemasan, kelelahan fisik, ketidakpastian mengenai prognosis, dan masalah finansial.

Agar dapat melakukan pencegahan, perlu mengenali 10 gejala gagal ginjal antara lain:

  1. Edema (bengkak) simetris pada kaki kiri dan kanan. Gejalanya sangat bervarias, yang telihat dan berhubungan langsung dengan saluran kemih adalah bengkak simetris di kedua kaki. Karena urin tidak dikeluarkan dengan baik artinya ada retensi cairan dalam kedua kaki sehingga mengalai pembengkakkan. “Kalau bengkaknya simetris maka itu gejala dari penumpukan cairan akibat tidak berfungsinya ginjal dengan baik,” kata Dokter spesialis Anak Eka laksmi hidayati, Sp.A(K).
  2. Hematuria (ada darah dalam pada urin). Sering kali ini tidak bisa terlihat oleh mata kecuali memeriksakan urin maka terlihat ada banyak sel darah merah tapi tak kasat mata. Selain itu, ketika mengetahui ada perubahan warna urin segera lakukan pemeriksaan lab.
  3. Leukosituria (sel darah putih pada urin). Adanya sel darah putih pada urin ini menunjukkan infeksi.
  4. Proteinuria (protein dalam urin). Urin harus keluar pada komposisi yang sesuai, artinya urin harus dikeluarkan karena tidak dibutuhkan oleh tubuh. Namun jika urin itu keluar bersama protein, termasuk sel darah putih, itu adalah gejala gagal ginjal. “Ketika dalam pemeriksaan urin ada komponen lain yang tidak seharusnya keluar, maka itu tanda bahwa ginjal tidak bekerja dengan baik,” kata dr. Eka.
  5. Oliguria (penurunan produksi urin). Seringkali seseorang yang mengalami gangguan ginjal tidak menyadari produksi urinnya menurun sampai terjadi gejala berupa bengkak pada kedua kaki.
  6. Hipertensi, sering diartikan sebagai penyakit orang dewasa, padahal anak-anak bisa mengalaminya. Dr. Eka menjelaskan seringkali ada mitos atau kepercayaan, atau pengetahuan salah bahwa bila terlalu banyak mengonsumsi obat hipertensi bisa merusak ginjal, padahal itu sama sekali salah, yang merusak ginjal justru hipertensinya. “Hipertensi itu bisa menyebabkan ginjal rusak, masalah otak, dan stroke, sehingga perlu obat seumur hidup. Jangan khawatir itu tidak menyebabkan ginjal rusak,” ucap dr. Eka.
  7. Gangguan Pertumbuhan. Hal yang spesifik pada anak adalah adanya pertumbuhan sehingga ketika dia mengalami penyakit kronis seperti gagal ginjal, maka akan ada gangguan pertumbuhan.
  8. Anemia. Salah satu tugas ginjal adalah membentuk sel darah merah, maka pada kelainan ginjal akan terjadi anemia.
  9. Kelainan Tulang. Vitamin D dibentuk di ginjal, maka ketika vitamin D itu rendah karena ginjal bermasalah, bisa terjadi kelainan tulang, tulang itu mudah bengkok atau patah.
  10. Sesak dan demam berulang. Gejala lainnya adalah terjadi sesak karena penumpukkan cairan yang kemudian menumpuk di paru-paru. Selain itu juga mengalami demam berulang umumnya terjadi karena infeksi pada saluran kemih.

Dr. Eka menyarankan kepada orang tua jika memang curiga telah terjadi gejala tersebut segera periksakan ke dokter. (Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan)