Dirjen PHU: Buku Formula 5-5-3 Dalam Manajemen Haji Kado Terindah Untuk Menag

:


Oleh Wandi, Minggu, 20 Oktober 2019 | 00:24 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 322


Jakarta, InfoPublik - Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), Nizar Ali menyatakan Buku Formula 5-5-3 Dalam Manajemen Haji karya Helmi Hidayat menjadi kado terindah dari Ditjen PHU kepada Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.

Hal ini disampaikan Dirjen PHU dalam gelaran Launching sekaligus bedah buku Formula 5-5-3 Dalam Manajemen Haji yang digelar di Hotel Borobudur, Jakarta pada Jumat (18/10).

Buku Formula 5-5-3 Dalam Manajemen Haji karya Helmi Hidayat diluncurkan Menag Lukman Hakim Saifuddin yang ditandai dengan penguntingan pita dan penyerahan buku oleh Menag kepada Helmi Hidayat didampingi Dirjen PHU Nizar Ali.

"Sebagai pejabat yang menerima amanat untuk membantu Bapak Menteri Agama dalam mengurus penyelenggaraan ibadah haji dan umrah, saya merasa lega bahwa Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah mampu memberikan kado terindah bagi Pak Menteri. Kado inilah yang memang menjadi cita dan angan Pak Menteri selama ini," kata Nizar dalam pengantarnya digearan launching buku.

"Saya teringat ketika beliau baru melantik saya sebagai Dirjen PHU, kalimat yang pertama beliau sampaikan kepada saya adalah ajakan untuk bersama-sama memberikan pelayanan maksimal dan terbaik bagi jemaah haji dan umrah Indonesia," sambungnya.

Keluarga besar Kemenag, lanjut Nizar, patut bersyukur bahwa cita dan angan Menag LHS tersebut telah menjadi nyata. The dream comes true. Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia (IKJHI) tahun 2019 telah diumumkan kepada publik oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada hari Kamis kemarin.

IKJHI tahun 2019 mengalami peningkatan sebesar 0.68 dibandingkan nilai indeks tahun 2018, dari semula 85,23 menjadi 85,91 yang sama-sama berada pada kategori sangat memuaskan.

Selain itu, IKJHI 2019 merupakan IKJHI tertinggi yang dicapai sejak tahun 2010. "Selamat kepada Bapak Menteri Agama dan tentu juga selamat bagi kita yang telah bekerja keras menjalankan tugas sebagai penyelenggara ibadah haji di berbagai tingkatan, dari daerah, embarkasi, pusat, hingga Arab Saudi," tuturnya.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak Helmi Hidayat yang berhasil membukukan ide-ide brilian Pak Menteri Agama dalam sebuah buku yang sekarang dapat kita nikmati bersama. Buku yang berjudul Implementasi Formula 5-5-3 dalam Manajemen Haji ini tentu menjadi sangat bermanfaat bagi kita semua selaku panitia dan petugas ibadah haji dan juga bagi masyarakat secara luas," sambungnya.

Menurut Nizar, dari buku inilah pejabat PHU dan petugas haji bisa belajar dari Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, bagaimana totalitas beliau mengemban amanah jabatan yang diberikan.

"Beliau tidak hanya "jungkir balik" menjadi komando kita menahkodai kapal perhajian Indonesia. Sebagai top leader beliau juga mengajarkan kepada kita bahwa dalam memimpin tidak hanya memerlukan kemampuan manajerial, namun juga dibutuhkan ide-ide inovatif untuk melakukan perbaikan mendasar dalam layanan ibadah haji. Ide inovatif itulah yang sekarang dapat kita pelajari bersama, yakni formula 5-5-3 dan formula 7-5-3. Sekali lagi, mari kita beri apresiasi yang sangat luar bisa bagi Bapak Menteri," tandasnya.

Nizar juga menyampaikan rasa ghirah kepada Helmi Hidayat atau rasa cemburu terhadap kebaikan yang berhasil dilakukan orang lain, dalam kerangka ingin melakukan kebaikan tersebut.

"Sebagai orang yang sama-sama berprofesi sebagai dosen di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, saya merasa "tersalip oleh sesama bus kota". Sebenarnya saya juga ingin membukukan ide-ide brilian Pak Menteri terkait perhajian. Namun apa boleh dikata, tugas-tugas sebagai Dirjen harus diakui banyak menyita waktu saya untuk menuangkan ide-ide cemerlang Pak Menteri dalam bentuk karya tulis," ujarnya.

Dalam konteks sebagai penulis buku yang menjunjung tinggi nilai-nilai obyektivitas, Nizar mengaku sangat menghargai prinsip sang penulis yang disebutkan dalam pengantar buku yakni prinsip epoché dalam mencari tahu dan melukiskan temuan risetnya terkait manajemen perhajian yang digagas oleh Menteri Agama .

"Saya bisa maklum dengan sikap Pak Helmi Hidayat yang mungkin awalnya menganggap “miring” pelayanan haji yang dikomandoi oleh Kementerian Agama. Sebab sebagai outsider sering kali kita hanya menangkap sisi-sisi luar yang menjadi obyek pemberitaan sebagian media yang terkadang tidak cover both side," tutup Nizar.