36 Jamaah Haji Masih Dirawat di di RSAS Makkah

:


Oleh Wandi, Kamis, 12 September 2019 | 10:02 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 461


Jakarta, InfoPublik - Masa operasional haji Daerah Kerja Makkah telah berakhir sejak Jumat, 6 September 2019 lalu. Namun, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) terus memantau kondisi jemaah haji yang masih dirawat inap di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) Makkah.

“Saat ini masih ada beberapa petugas yang tetap tinggal di Makkah, termasuk petugas kesehatan. Kami terus memantau kondisi jemaah kita yang masih terbaring di RSAS,” ungkap Kadaker Makkah Subhan Cholid, sebagaimana dilansir MCH, Rabu (11/9).

Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama, hingga tanggal 10 September 2019 pukul 19.00 waktu Arab Saudi, saat ini masih terdapat 36 jemaah haji yang dirawat di RSAS Makkah.

“Setelah jemaah dan sebagian besar petugas kembali ke tanah air, maka salah satu kegiatan saya adalah melakukan visitasi kepada jemaah-jemaah yang sakit ini,” tutur Subhan.

Ia menuturkan, pihaknya sadar bahwa support sangat dibutuhkan oleh para jemaah yang masih terbaring di RSAS. “Selain dukungan administratif yang diberikan pemerintah, kami sadar dukungan moril pun harus diberikan kepada para jemaah ini. Jadi mereka ini kan seperti orang tua kita sendiri, harus terus kita semangati,” ujarnya.

“Untuk itu kami menyambangi seluruh RSAS yang ada di Makkah untuk membesuk para jemaah ini. Semoga mereka semua segera pulih dan kembali ke tanah air,” ujar Subhan Cholid.

Tak hanya RSAS, Kadaker Makkah bersama tim juga mengecek kembali 11 sektor yang ada di Makkah. Dari hasil penelusuran, Subhan mengaku memperoleh KTP jemaah yang tercecer di kamar-kamar hotel. “Setelah sweeping di sektor, kami menemukan beberapa KTP. Insya Allah akan kita kirimkan ke alamat masing-masing setelah tim tiba di Jakarta,” ujar Subhan., InfoPublik - Operasional haji 1440H/2019M hampir selesai. Kloter terakhir jemaah haji Indonesia akan kembali ke Tanah Air pada 15 September mendatang.

Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mencatat masih ada 27 jemaah haji yang dirawat di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI). Sebanyak 100 jemaah masih dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi atau RSAS.

Ketua PPIH Arab Saudi yang juga Konsul Haji pada Kantor Urusan Haji (KUH) KJRI Jeddah Endang Djumali mengatakan bahwa jemaah yang belum bisa pulang karena sakit, tetap akan mendapat perawatan. Jika dinyatakan layak terbang oleh rumah sakit, maka akan dipulangkan.

Pasca Operasional Haji, Jemaah Sakit Tetap Dapat Layanan Perawatan dan Pemulangan

Menurutnya, KUH sudah membentuk tim pemulangan untuk jemaah yang masih dirawat di Arab Saudi. "Kita menunggu catatan medis dari rumah sakit. Jika rumah sakit menilai jemaah sudah bisa diterbangkan, kita akan koordinasi dengan maskapai untuk pemulangan," ujar Endang di Jeddah, sebagaimana dilansir MCH.

"Jemaah tidak perlu khawatir. Selama masih dirawat, rumah sakit akan terus jamin pengobatan," sambungnya.
Kasi Penyiapan Transportasi Udara Edayanti Dasril menambahkan pemulangan jemaah haji sampai ke tanah air menjadi bagian dari kontrak kerjasama penerbangan dengan Garuda Indonesia dan Saudia Airlines. Menurutnya, kedua maskapai ini bertanggung jawab mengantar jemaah haji sakit, baik pada masa operasional maupun pasca operasional haji.

Jemaah sakit yang mendapat izin penerbangan saat operasional haji masih berlangsung, kata Eda akan diantar sampai embarkasi. Apabila embarkasi jemaah tersebut sudah selesai operasionalnya, maka jemaah diantar ke embarkasi terdekat.

"Adapun untuk jemaah haji sakit yang dipulangkan pasca operasional, akan diantar sampai provinsinya masing-masing," tandasnya.