Garuda Indonesia Beri Kesempatan Karier Penyandang Difabel

:


Oleh Dian Thenniarti, Selasa, 23 Juli 2019 | 20:56 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 1K


Jakarta, InfoPublik – PT Garuda Indonesia (persero) melalui program Corporate Social Responsibility (CSR)  memberikan kesempatan pelatihan kerja bagi empat penyandang down syndrome.

Pelatihan tersebut dilakukan bekerjasama dengan Yayasan Ikatan Sindroma Down Indonesia (ISDI), dan Yayasan Persatuan Orangtua Anak Down Syndrome (Potads). Keempat penyandang down syndrome ini  berkesempatan mengikuti praktik kerja di bidang layanan dan hospitality dengan  mendampingi Passengers Service Asisstance (PSA) yang bertugas di area premium check-in keberangkatan domestik maupun internasional.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Ari Askhara merasa bangga karena perseroan dapat terlibat langsung dalam mendorong upaya kemandirian masyarakat penyandang down syndrome.

"Pelatihan kerja ini bentuk kepedulian dan komitmen perusahaan terhadap penyandang difabel dalam mendorong upaya pemberdayaan masyarakat penyandang down syndrome untuk menjadi lebih mandiri dalam menjalani aktivitas kesehariannya," ujar Ari di sela-sela kunjungan peringatan Hari Anak Nasional, Selasa (23/07) di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta.

Bertepatan dengan Hari Anak Nasional ini, lanjut Ari, perseroan ingin mengapresiasi masyarakat berkebutuhan khusus dengan memberikan kesempatan bagi mereka beraktualisasi, dan mengembangkan karir sebagaimana hak seluruh elemen masyarakat, bergabung bersama keluarga besar Garuda Indonesia, tidak terkecuali
para penyandang difabel, khususnya penyandang down syndrome.

"Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi pioneer bagi perusahaan lain untuk turut memberdayakan penyandang difabel. Kami yakin dengan memberikan kesempatan yang sama seperti masyarakat lainnya, akan menjadikan rekan-rekan kita yang berkebutuhan khusus tersebut menjadi lebih produktif, sehingga kedepannya diharapkan juga dapat meningkatkan semangat dan kebanggaan mereka," kata Ari.

Adapun pelatihan praktik kerja tersebut, menurut Ari, akan disesuaikan dengan kondisi dan kompetensi masing-masing penyandang difabel ini. "Kami optimis, rekan - rekan berkebutuhan khusus ini memiliki potensi yang tidak kalah dengan karyawan lainnya, terlebih jika ditempatkan di posisi yang sesuai dengan potensi mereka."