Pemprov Bengkulu Setujui Percepatan Serah Terima Pengoperasian Bandara Fatmawati Soekarno

:


Oleh Dian Thenniarti, Minggu, 24 Maret 2019 | 22:39 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 4K


Jakarta, InfoPublik – PT Angkasa Pura II (Persero) memberikan apresiasi atas dukungan Pemerintah Provinsi Bengkulu dalam percepatan proses serah terima pengoperasian Bandara Fatmawati Soekarno.

"Kami ucapkan terima kasih atas kesediaan Bapak Gubernur yang telah menerima kunjungan kerja kami, dan mendukung percepatan proses serah terima pengoperasian Bandara Fatmawati Soekarno yang sebelumnya dioperasikan UPBU sehingga dapat segera beralih ke PT Angkasa Pura II. Sinergi seluruh stakeholder sangat diperlukan untuk percepatan pengelolaan ini," ucap Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin, Minggu (24/3).

Menurut Awaluddin, pertumbuhan laju pergerakkan penumpang di Bandara Fatmawati Soekarno yang mencapai 1.068.450 penumpang pada 2018, telah melebihi kapasitas terminal eksistingnya yang hanya 500 ribu penumpang per tahun, dan pergerakan pesawat yang mencapai 9.751 pesawat per tahun, serta pergerakan kargo yang mencapai 4.132 ton, menunjukkan ada prospek yang baik dari bandara di Bengkulu ini kedepannya.

"Pengembangan Bandara Fatmawati Soekarno dipercaya akan menunjang aksesibilitas dan konektivitas Provinsi Bengkulu. Secara bertahap kami akan melakukan pengembangan fasilitas pokok, mulai dari pengembangan fasilitas terminal dan fasilitas sisi udara yang akan dimulai pada 2019. Angkasa Pura II akan menyediakan Capex dengan total Rp434 milyar," ujar Awaluddin. 

Untuk menunjang performa layanan sisi udara Bandara Fatmawati Soekarno, lanjut Awaluddin, pihaknya akan memperpanjang Landas Pacu Pesawat yang semula 2.250 x 45 M menjadi 2.500 x 45 M, serta akan juga dilakukan perluasan apron untuk memaksimalkan kapasitas pesawat di Apron.

Kementerian Perhubungan dan Kementerian BUMN, lanjut Awaluddin, telah menugaskan Angkasa Pura II untuk mengoperasikan Bandara Fatmawati Soekarno dengan Pola Kerjasama Pemanfaatan Barang Milik Negara. Pola kerjasama ini berlaku dengan jangka waktu 30 tahun. Dengan pola kerjasama ini pemerintah dapat menghemat APBN.

Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah menilai, Bengkulu yang berada di kawasan barat di pinggir pesisir Samudera Hindia ini merupakan daerah yang strategis, sehingga pengembangan dan peningkatan bandara menjadi sangat penting. 

"Percepatan pengoperasian bandara secara otomatis akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi regional sekaligus akan berdampak dalam pengendalian inflasi," Ungkap Rohidin.

Sebagai ibukota Provinsi, sambung Awaluddin, Bengkulu memang perlu didorong untuk menambah rute dari ataupun menuju Bengkulu. "Kami berharap Pemerintah Provinsi dapat memberikan inisiatif dalam menarik wisatawan dengan mempersiapkan sarana prasarana penunjang sektor pariwisata.

Kepala Bandara Fatmawati Soekarno, Anies Wardhana pun turut merespon baik kerjasama ini. "Kami juga akan melakukan upaya-upaya percepatan agar Bandara Fatmawati Soekarno dapat segera dikelola oleh PT Angkasa Pura II (Persero)," imbuh Anies.