Pemerintah Terus Komitmen Ciptakan Iklim Investasi Kondusif

:


Oleh Wawan Budiyanto, Jumat, 18 Januari 2019 | 15:58 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 587


Jakarta, InfoPublik - Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkomitmen untuk terus menciptakan iklim investasi yang kondusif serta memberikan kemudahan terhadap perizinan usaha dan penyediaan lahan di kawasan industri.

Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah telah menerapkan sistem Online Single Submission (OSS) secara terintegrasi.

“Apabila investor masuk, kemudian melakukan pembebasan tanah sendiri, tentu prosesnya lebih lama. Tetapi kalau mereka masuk ke kawasan industri, sudah bisa langsung membuat pabriknya dan tersedia fasilitas penunjangnya,” kata Airlangga di Jakarta, Jumat (18/1).

Dijelaskannya, dengan perluasan kawasan industri di Sulawesi selatan juga merupakan program utama pemerintah untuk menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih banyak.

“Lapangan pekerjaan yang berkelanjutan itu salah satunya ada di sektor industri,” imbuhnya.

Kemenperin mendorong perluasan Kawasan Industri Makassar (KIMA) di Sulawesi Selatan hingga 1.000 hektare (Ha) yang saat ini hampir terisi penuh dengan 250 perusahaan.

“Lahan di KIMA sudah sangat terbatas atau bisa dikatakan lokasinya hampir habis terjual. Jadi, perlu perluasan lagi sehingga nanti mampu menampung banyak investor yang masuk," kata Airlangga.

Pihaknya mengakselerasi perluasan KIMA karena sejalan upaya pemerintah mempercepat pertumbuhan serta pemerataan industri dan ekonomi di kawasan timur Indonesia. Ditambah lagi, Indonesia sedang menjadi salah satu negara tujuan utama investasi sehingga diproyeksikan banyak pelaku industriyang bakal menanamkan modalnya.

“Sulawesi Selatan merupakan gerbang perekonomian di bagian timur Indonesia. Karena itu, Sulawesi Selatan butuh kawasan industri yang lebih luas lagi dari sekarang ini. Diproyeksikan penambahannya sebesar 1.000 Ha,” ujarnya.

Dengan melibatkan lebih banyak investor yang masuk ke Sulawesi Selatan, diyakini akan memberikan efek berantai yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah mulai dari peningkatan nilai tambah bahan baku hingga penyerapan tenaga kerja lokal.

Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman menyampaikan, pihaknya sedang mengkaji lahan di Kabupaten Maros sebagai lokasi yang paling tepat untuk perluasan KIMA.

“Lahan di KIMA sendiri sekarang sudah hampir habis, karena banyak peminat. Makanya, kami diminta untuk memfasilitasiketersediaan lahan minimal 1.000 Ha, dan ini sudah dikoordinasikan,” ungkapnya.