Kemenperin Kembangkan Potensi IKM Unggulan Lokal

:


Oleh Wawan Budiyanto, Jumat, 14 Desember 2018 | 20:47 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 530


 

Jakarta, InfoPublik - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) semakin memacu industri kecil dan menengah (IKM) agar produksinya dapat mengangkat kearifan budaya lokal dan potensi sumber daya alamnya menjadi unggulan serta bernilai tinggi.

“Selama ini IKM menjadi sektor andalan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Untuk itu, kami terus berupaya mendongkrak daya saingnya,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam keterangannya yang diterima Jumat (14/12) saat mengunjungi IKM Karya Indah Bordir di Aceh Besar.

Pihaknya telah melakukan berbagai program strategis yang bertujuan menjaga keberlangsungan usaha IKM nasional dengan memfasilitasi ketersediaan bahan baku serta pelaksanaan program restrukturisasi mesin dan peralatan.

“Guna menggenjot produktivitas IKM bordir ini, kami akan bantu melalui pemberian alat produksi dan kemudahan akses bahan baku seperti kulit,” ujarnya.

Bahkan, supaya bisa lebih kompetitif di pasar internasional, Kemenperin juga bakal memfasilitasi pembinaan desain dan kemasan produk.

Menurut Menperin, diperlukan langkah kolaborasi dan sinergi di antara pemangku kepentingan dalam memajukan IKM nasional.

“Melalui berbagai program dan kegiatan, kita terus tingkatkan kapasitas IKM dengan potensi yang ada,” sebutnya.

Langkah tersebut sejalan dengan tekad Presiden Joko Widodo yang ingin gencar membangkitkan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di dalam negeri. Selain itu menjadi wujud implementasi salah satu program prioritas pada Making Indonesia 4.0. 

“Di Aceh, sektor IKM yang juga cukup potensial di antaranya penghasil olahan kopi, makanan dan minuman, serta pengolahan minyak atsiri. Hampir tidak ada parfum yang tanpa menggunakan minyak atsiri,” papar Airlangga.

Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih mengemukakan, bordir Aceh telah menjadi salah satu tombak perekonomian masyarakat setempat.

“Bordir Aceh kini mendominasi semua corak hiasan pada souvenir dan yang paling populer adalah pada tas, sehingga dijulukilah tas Aceh,” ungkapnya.

Ada banyak motif bordir yang melekat pada souvenir mulai dari motif khas Gayo, Aceh Barat, Pucok Reubong khas Aceh Besar serta corak Aceh Tenggara yang unik. 

Kemenperin juga melaksanakan program restrukturisasi mesin dan peralatan produksi IKM di tahun 2018 ini.

“Seperti tahun-tahun sebelumnya, banyak IKM yang menjadi peminat program ini,” ucapnya.

Jumlah IKM yang mendapatkan fasilitasi restrukturisasi yaitu sebanyak 111 IKM dengan total nilai investasi mencapai Rp77,2 miliar dan total nilai potongan (reimburse) mencapai Rp11,78 miliar.