Peremajaan Perkebunan Sawit Rakyat Belum Mencapai Target

:


Oleh Baheramsyah, Jumat, 9 November 2018 | 14:54 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 1K


Jakarta,InfoPublik - Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat, baru sekitar 42.950 hektare lahan kelapa sawit yang akan diremajakan (replanting) tahun ini. Angka ini jauh dari target lahan replanting yang ditetapkan pada awal tahun, yakni sebesar 185 ribu hektare.

Adapun realisasi replanting sawit yang sudah dilaksanakan pada tahun lalu sebesar 14.792,15 ha. Pelaksanaan ini ada di 7 daerah, yakni Sumatera Selatan (7.276 ha), Jambi (1.190 ha), Riau (3.748), Bengkulu (331,98 ha), Kalimantan Timur (172,55 ha), Kalimantan Tengah (1.174,43 ha), dan Sumatera Utara (898,23 ha).

"Untuk tahun ini kami akan fokus ke beberapa wilayah seperti Sumatera Utara dan Riau," kata Direktur Jenderal Perkebunan Kementan Bambang dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (9/11).

Menurut Bambang, jumlah lahan sawit yang diremajakan ini masih jauh dari target karena sejumlah kendala. Beberapa di antaranya adalah pemahaman dan dilema masyarakat atas pembayaran penggantian replanting. Masyarakat masih mengeluhkan dana replanting yang tak kunjung cair.

"Memang ada mereka kemarin yang lakukan replanting tahun lalu itu menyampaikan kalau dana replanting mereka belum cair. Hal ini kemudian disampaikan kepada yang lain dan membuat pemilik lahan sawit lainnya merasa enggan untuk melakukan peremajaan," paparnya.

Dana replanting yang sudah disetor kepada pemerintah daerah terkait adalah sebesar Rp 356,385 miliar. Sementara yag sudah dicairkan adalah sebesar Rp 77,650 miliar.

Meski jauh dari target, Bambang mengaku optimistis dalam mencapai target replanting sebesar 185 ribu ha ini. Sebab, sepanjang tahun ini pihaknya mengatakan telah melakukan sejumlah upaya seperti sosialisasi untuk mengubah pemahaman masyarakat teerhadap replanting. Karenanya, walaupun hingga akhir tahun tidak tercapai target replanting, Bambang yakin di tahun depan akan semakin banyak yang melakukan replanting.

"Upaya yang kami lakukan ini, seperti sosialisasi tadi, itu bisa saja berdampak berkelanjutan ke depan. Setelah 42 ribu ha ini, saya yakin yang lain akan mengikuti. Mungkin tahun depan itu bisa semakin mudah penerapannya," tutupnya.