September 2018, Kinerja NPI Membaik

:


Oleh lsma, Minggu, 21 Oktober 2018 | 18:51 WIB - Redaktur: Juli - 340


Jakarta, InfoPublik - Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Agusman mengatakan Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) pada September 2018 mencatat surplus USD0,23 miliar, membaik dibandingkan dengan neraca perdagangan bulan sebelumnya yang mencatat defisit USD0,94 miliar.

"Perbaikan tersebut ditopang oleh surplus neraca perdagangan nonmigas yang meningkat dan defisit neraca perdagangan migas yang menurun. Dengan perkembangan tersebut, secara kumulatif Januari-September 2018, neraca perdagangan Indonesia mencatat defisit USD3,78 miliar," kata Agusman dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu (21/10).

Agusman menjelaskan, neraca perdagangan nonmigas pada September 2018 mencatat surplus USD1,30 miliar, lebih tinggi dibandingkan surplus pada bulan sebelumnya sebesar USD0,67. Perbaikan neraca perdagangan nonmigas dipengaruhi penurunan impor nonmigas USD1,45 miliar (mtm), terutama karena turunnya impor mesin dan pesawat mekanik, mesin/peralatan listrik, serta benda dari besi dan baja.

Sementara itu, ekspor nonmigas turun USD0,82 (mtm), bersumber dari turunnya ekspor mesin/peralatan listrik, mesin-mesin/pesawat mekanik, perhiasan/permata, alas kaki, serta pakaian jadi bukan rajutan. Secara kumulatif Januari-September 2018, neraca perdagangan nonmigas mencatat surplus USD5,59 miliar.

Ditambahkannya, defisit neraca perdagangan migas tercatat lebih rendah didorong oleh penurunan impor migas yang lebih akseleratif dibandingkan dengan penurunan ekspor migas. Defisit neraca perdagangan migas pada September 2018 tercatat USD1,07 miliar, lebih baik dibandingkan dengan kondisi bulan sebelumnya yang tercatat defisit USD1,61 miliar.

Perkembangan tersebut terutama dipengaruhi oleh impor migas yang menurun USD0,77 miliar (mtm), bersumber dari penurunan nilai impor seluruh komponan migas, yaitu minyak mentah, hasil minyak, dan gas. Sementara itu, penurunan ekspor migas lebih terbatas, yaitu menurun USD0,23 miliar (mtm) yang disebabkan oleh penurunan ekspor hasil minyak, minyak mentah, dan gas. Secara kumulatif Januari-September 2018, neraca perdagangan migas mengalami defisit USD9,38 miliar.

"Bank Indonesia memandang perbaikan neraca perdagangan pada September 2018 berdampak positif pada upaya memperbaiki kinerja neraca transaksi berjalan. Ke depan, kinerja neraca perdagangan diperkirakan akan membaik sejalan dengan langkah-langkah konkret Pemerintah bersama Bank Indonesia untuk mendorong ekspor dan menurunkan impor yang diyakini akan berdampak positif menurunkan defisit transaksi berjalan," pungkasnya.